Goks! Pagi-pagi 5 Saham Ini Meroket, BBHI hingga MMLP

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 July 2021 10:33
Dok BBHI
Foto: Dok BBHI

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham mencatatkan lonjakan harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal perdagangan pagi ini, Senin (5/7/2021) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih fluktuatif cenderung merah.

Salah satu saham yang menjadi top gainers pagi ini ialah saham emiten perbankan Bank milik PT Mega Corpora yang dikendalikan pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang baru saja resmi berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.

Berikut 5 besar saham dengan kenaikan tertinggi, pukul 09.53 WIB:

  1. Bank Harda Internasional (BBHI), saham +16,76%, ke Rp 4.040, transaksi Rp 64,3 M
  2. Mega Manunggal Property (MMLP), +16,67%, ke Rp 875, transaksi Rp 39,9 M
  3. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +8,80%, ke Rp 680, transaksi Rp 40,8 M
  4. Diagnos Laboratorium Utama (DGNS), +8,70%, ke Rp 1.375, transaksi Rp 26,4 M
  5. Matahari Department Store (LPPF), +7,07%, ke Rp 2.120, transaksi Rp 45,6 M

Menurut data di atas, saham BBHI menjadi 'pemuncak klasemen' dengan kenaikan mencapai 16,76% ke Rp 4.040/saham. Saham BBHI melanjutkan penguatan sejak Jumat (2/7) pekan lalu, ketika ditutup melesat 9,49% ke Rp 3.460/saham.

Dalam sepekan saham ini melejit 34,78%, sementara dalam sebulan 'terbang' 198,52%.

Sentimen terbaru yang mempengaruhi pergerakan saham ini ialah BBHI yang telah resmi mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan perubahan nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk yang berlaku sejak 30 Juni 2021.

Direktur Allo Bank, Arief Tendeas dan Sekretaris Perusahaan Allo Bank, Kemal Suteja Sindi dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan persetujuan itu berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 1 tanggal 2 Juni 2021 yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi SH, notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM).

Keputusan itu bernomor AHU-0031692.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 2 Juni 2021.

Keduanya menyatakan, saat ini perseroan sedang dalam pengurusan penggantian logo yang selanjutnya setelah diperolehnya persetujuan dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkum HAM.

Langkah ini dalam rangka rebranding setelah perseroan menjadi bagian dari Kelompok Usaha Bank (KUB) di bawah pengendalian PT Mega Corpora bersama dengan PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Bank Mega Syariah yang akan melengkapi jasa perbankan yang ditawarkan oleh kelompok usaha di bawah CT Group.

Saat ini perusahaan juga telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan surat OJK No.S-104/D.04/2021 tanggal 30 Juni 2021 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp 7,498 triliun.

Dana rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank yang akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi yang yang dikenal sebagai digital bank.

Di posisi kedua ada saham emiten penyedia jasa sewa gudang logistik yang dimiliki oleh taipan The Ning King, MMLP, yang melesat 16,67% ke Rp 875/saham. Saham ini tercatat menjadi salah satu top gainers selama sepekan lalu dengan melejit 19,05%.

Dengan ini, dalam seminggu saham MMLP sudah terkerek 41,27%, sementara dalam sebulan membumbung tinggi 120,30%.

Di bawah MMLP ada saham emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals yang dimiliki Grup Emtek besutan taipan Eddy K. Sariaatmadja, SAME, yang naik 8,80% ke Rp 680/saham. Saham ini berhasil rebound dari koreksi pada Jumat pekan lalu sebesar 2,34%.

Kabar teranyar, SAME mengumumkan penundaan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Sebelumnya, menurut prospektus perusahaan pada 11 Mei 2021, HMETD ini direncanakan akan diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari kerja, yakni mulai 5 Juli 2021 sampai dengan 9 Juli 2021.

Dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/6) pekan lalu, manajemen menjelaskan, penundaan tersebut dilakukan lantaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melakukan verifikasi terhadap rencana rights issue perusahaan.

Sebagai informasi, pada bulan lalu SAME berencana melakukan penambahan modal dengan rights issue sebanyak-banyaknya 5.714.285.000 saham baru.

Jumlah tersebut sebesar 32,44% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT II sehingga jumlah dana yang akan diterima SAME dalam rangka PUT II ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2 triliun. Perseroan menetapkan nilai nominal Rp 20/saham, tapi harga pelaksanaan penerbitan saham baru ini belum ditetapkan.

IHSG sendiri bergerak naik turun sejak awal perdagangan. IHSG dibuka dengan apresiasi tipis 0,02% ke level 6.024,16. Selang 12 menit IHSG terpantau balik terkoreksi 0,11% ke level 6.016,45. Setelah pada 09.34 WIB sempat kemabli menguat, pada pukul 10.08 WIB IHSG kembali turun 0,13% ke 6.015,09.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Akuisisi BBHI, Ternyata Ini Arah Pengembangannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular