Kuartal I-2021

Dihantam Pandemi, Nasib Pizza Hut-CFC dkk Merana di Q1

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
05 July 2021 11:35
Dok Instagram California Fried Chicken atau CFC Indonesia
Foto: Dok Instagram California Fried Chicken atau CFC Indonesia

Adapun restoran cepat saji lainnya yang merupakan produk lokal dengan nama merek dagang internasional, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP), kinerjanya juga babak belur di tiga bulan awal tahun ini.

Emiten pemilik restoran dengan merek dagang California Fried Chicken atau CFC Indonesia, mencatat peningkatan rugi bersih sebesar 80,32% dari periode yang sama tahun lalu.

Hingga akhir kuartal I-2021, rugi bersih PTSP mencapai Rp 13,31 miliar atau hampir dua kali lipat dari kerugian yang diperoleh pada kuartal I-2020 sebesar Rp 7,38 miliar.

Menumpuknya kerugian yang dialami PTSP salah satunya diakibatkan oleh penurunan pendapatan perusahaan menjadi Rp 81,85 miliar, turun 44,80% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,38 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat penurunan penjualan terjadi di semua merek dagang yang dimiliki oleh PTSP.

Oh iya, aktivitas utama perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang "California Fried Chicken" yang disingkat CFC, Sapo Oriental, Sugakiya, dan Cal Donat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 1984.

Penjualan CFC turun menjadi Rp 76,58 miliar dari semula Rp 137,94 miliar, Sapo Oriental turun menjadi Rp 2,18 miliar dari semula Rp 4,82 miliar, Sugakiya turun menjadi Rp 1,62 miliar dari semula Rp 2,58 miliar dan terakhir Cal Donat penjualannya turun menjadi Rp 1,09 miliar dari semula Rp 2,24 miliar.

Selain itu pendapatan dari royalti dan franchise fee juga turun menjadi Rp 373,20 juta dari sebelumnya sebesar Rp 694,92 juta.

Hingga akhir kuartal pertama (31 Maret) 2021, jumlah gerai yang dimiliki oleh perusahaan dan entitas anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia adalah sebanyak 315 gerai.

Angka tersebut berkurang tiga dari akhir tahun 2020, yang mana perusahaan masih memiliki total 318 gerai restoran.

Aset perusahaan mengalami penyusutan 11,16% dari posisi awal di akhir tahun lalu yang bernilai Rp 380,49 miliar, kini menjadi Rp 338,04 miliar.

Liabilitas perusahaan mengalami penurunan 12,57% menjadi Rp 205,44 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 234,98 miliar.

Liabilitas ini terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar 62,05% atau hampir dua pertiganya yakni sebesar Rp 127,45 miliar dan Rp 77,94 miliar sisanya berupa kewajiban jangka panjang.

Alhasil ekuitas perusahaan tercatat turun 8,87% menjadi sebesar Rp 132,60 miliar dari semula Rp 145,51 miliar.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular