
Penting! Baca 7 Kabar Ini, Modal untuk Cari Cuan Hari Ini

5.Bukalapak IPO Bidik Dana Rp 11,2 T, Terbesar Setelah Adaro
Rencana perusahaan e-commerce besar tanah air melakukan penawaran umum perdana saham terus dinanti-nanti pelaku pasar.
Salah satu nama yang dipastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia ialah Bukalapak. Berdasarkan dokumen yang dipublikasikan perseroan, Bukalapak dijadwalkan akan mencatatkan sahamnya di BEI pada akhir Juli ini.
Bila ini terealisasi, dengan target nilai initial public offering (IPO) Bukalapak yang mencapai US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,2 triliun dengan rerata kurs Rp 14.000 per US$, maka ini akan menjadi penghimpunan dana IPO terbesar setelah IPO PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) senilai Rp 12,23 triliun pada 2008 silam.
6. Covid-19 Meledak, BCA Tutup Sebagian Kacab di Jabodetabek
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menutup sementara sebagian kantor cabang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menyusul peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi selama beberapa hari ke belakang.
Executive Vice President Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F Haryn mengatakan dii tengah situasi pandemi COVID-19, BCA senantiasa berkomitmen memprioritaskan kesehatan, keamanan dan kenyamanan karyawan, nasabah, mitra kerja, serta masyarakat.
"Sehubungan dengan meningkatnya kasus positif COVID-19 di beberapa daerah di Indonesia dan kebijakan PPKM Mikro, sebagai langkah penanggulangan pandemi COVID-19, BCA menyatakan dukungan penuh atas kebijakan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, Regulator, dan Otoritas Perbankan dalam rangka memutus rantai pandemi COVID-19," kata Hera, melalui pernyataan tertulis kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/6/2021).
7. Gelombang PHK Jilid 2, Multistrada Rumahkan 500 Karyawan
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), sebagai dampak dari pandemi covid-19, mulai terasa lagi. Perusahaan emiten produksi ban kendaraan bermotor, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan 496 orang karyawan sejak bulan Januari 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak manajemen MASA dalam laporan informasi atau fakta material permintaan penjelasan terkait dampak pandemik Covid-19 yang dirilis melalui keterbukaan BEI.
Pemutusan hubungan kerja ini salah satunya diakibatkan oleh kondisi kelangsungan perusahaan yang terganggu akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sejak awal tahun lalu.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]