
Intip Rapor 11 Saham Keluarga Riady, Ternyata Ada Jawara Baru

Kabar teranyar, Keluarga Mochtar Riady, melalui PT Inti Anugrah Pratama (IAP) memborong sebanyak 1 juta saham MLPL atau setara 0,007% saham perseroan.
IAP adalah pemegang saham pengendali Multipolar yang dimiliki keluarga Riady.
Mengacu data keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Multipolar kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada 18 Juni 2021 dengan harga pelaksanaan Rp 684 per saham. Dengan demikian, keluarga Riady merogoh kocek sebesar Rp 684 juta.
Lantas, bagaimana sebenarnya kinerja saham-saham emiten Grup Lippo yang melantai di BEI?
Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel yang berisi kinerja 11 saham Grup Lippo dalam sepekan dan sebulan terakhir.
Apabila menilik dari tabel di atas, saham LINK menjadi yang paling menguat dalam sepekan, yakni sebesar 4,92%.
Kinerja keuangan per kuartal I 2021 LINK, yang dirilis 7 Juni lalu, juga memuaskan.
Laba bersih perusahaan naik 25,95% menjadi Rp 249,03 miliar secara tahunan (year on year/yoy). Seiring dengan itu, pendapatan pun meningkat 11,45% dari Rp 959 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,07 triliun per akhir Maret 2021.
Saham pengelola gerai Hypermart MPPA juga cukup oke dalam sepekan, dengan naik 3,41%.
Memang, pergerakan saham MPPA tidak 'seheboh' beberapa bulan lalu, misalnya April, ketika saham ini tercatat dua kali disuspensi (penghentian perdagangan saham sementara) oleh pihak bursa akibat peningkatan harga yang signifikan.
Saham sang induk, MLPL, juga cenderung 'jinak' setelah suspensi kembali oleh bursa pada 16 Juni lalu. Sebelumnya, bursa 'menggembok' saham MLPL sejak 8-15 Juni lantaran pergerakan harga saham ini 'liar'.
Saham MLPL tercatat melaju kencang selama bulan Mei. Adapun dalam 3 bulan terakhir saham ini 'meroket' 595,24%.
Di daftar di atas, sebenarnya ada 'jagoan baru' pengganti MPPA dan MLPL, yakni MLPT.
Saham yang terhimpun dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) ini berhasil merangsek setinggi 279,43% dalam sebulan ini, tersengat sentimen positif dari saham-saham sektor teknologi lainnya, seperti saham emiten data center milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Namun, saham yang juga anak usaha Multipolar ini sedang disuspensi oleh bursa sejak Kamis (17/6) pekan lalu lantaran memiliki kenaikan harga kumulatif yang signifikan.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen MLPT, perseroan saat ini tengah menjajaki rencana potensi kemitraan melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara di bisnis data center.
"Saat ini perseroan sedang menjajaki potensi kemitraan untuk anak usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang data center, yakni PT Graha Teknologi Nusantara lnformasi lebih lanjut akan diberikan oleh Perseroan setelah ada perkembangan yang materiil," kata Corporate Secretary Multipolar Techonology, Wahyudi Chandra, dikutip Senin (14/6).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
