Analisis

Intip Rapor 11 Saham Keluarga Riady, Ternyata Ada Jawara Baru

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 June 2021 10:25
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Lippo adalah suatu perusahaan konglomerat multinasional yang didirikan oleh pengusaha Mochtar Riady pada 1950. Bisnis yang digarap Grup Lippo merentang mulai dari properti, ritel, perhotelan, rumah sakit, media, teknologi digital, jasa keuangan sampai investasi global.

Di Tanah Air, Grup Lippo hadir dengan nama-nama beken di segmennya, seperti Lippo Mall, Hypermart, Matahari Department Store, Timezone, Siloam Hospital, Bank Nobu, dan First Media.

Tidak hanya di Indonesia, Grup Lippo juga beroperasi secara global, yakni di Singapura, Hong Kong, China, Macau, Myanmar, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Australia.

OUE Ltd, yang melantai di Bursa Saham Singapura, merupakan salah satu perusahaan pengembang properti milik Lippo yang beroperasi di luar Indonesia.

Selain itu, Grup Lippo juga mendirikan rumah sakit pertama Grup di Myanmar pada Juni 2015 dengan nama Rumah Sakit Pun Hlaing Siloam. Nantinya, Grup berencana membangun 6 hingga 7 rumah sakit di Yangon sementara sisanya akan berada di luar ibu kota.

Tidak hanya itu, Grup Lippo juga berinvestasi di sektor terkait makanan di bawah panji Auric Pacific Group Limited (Auric Pacific) yang juga terdaftar di Bursa Saham Singapura.

Auric Pasific adalah perusahaan induk investasi yang terlibat dalam beragam bisnis yang mencakup distribusi produk makanan dan non-makanan konsumen yang bergerak cepat, manufaktur dan ritel makanan, serta manajemen restoran dan food court.

Akhir-akhir ini Grup Lippo, terutama melalui PT Multipolar Tbk (MLPL), yang merupakan induk duo Matahari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), gencar melakukan aksi korporasi.

Paling ramai adalah ketika unicorn penyedia jasa ride-hailing Gojek masuk ke saham MPPA dengan membeli sebagian 4,76% saham yang sebelumnya dimiliki oleh sang MLPL. Pada 11 Mei lalu, pihak Multipolar resmi mengumumkan masuknya Gojek ke MPPA lewat PT Pradipa Darpa Bangsa.

Asal tahu saja, sebanyak 99,996% saham Pradipa dipegang oleh Gojek, dan sebesar 0,004% dipegang oleh sang anak usaha di bidang dompet digital GoPay.

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi Rabu (2/6), manajemen MPPA mengumumkan sinergi perusahaan dengan Tokopedia, setelah Gojek masuk menjadi pemegang saham MPPA.

Dengan ini, MPPA memperkuat dan memperluas kemitraannya dengan Tokopedia,perusahaan teknologi dengan marketplace terkemuka di Indonesia, dengan total jaringan 95 toko virtual yang aktif beroperasi di platform Tokopedia secara nasional.

Tokopedia saat ini sudah masuk dalam ekosistem Gojek di bawah holding GoTo yang akan tercatat di pasar saham Indonesia.

"Kemitraan yang kuat ini untuk membawa lebih banyak produk makanan dan rumah tangga terlengkap ke platform Tokopedia dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan di tengah situasi Covid-19 dan menempatkan MPPA sebagai perusahaan ritel makanan terbesar di platform online di Indonesia," kata Direktur MPPA Danny Kojongian, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (2/6/2021).

NEXT: Begini Rapor 11 Emiten Lippo

Kabar teranyar, Keluarga Mochtar Riady, melalui PT Inti Anugrah Pratama (IAP) memborong sebanyak 1 juta saham MLPL atau setara 0,007% saham perseroan.

IAP adalah pemegang saham pengendali Multipolar yang dimiliki keluarga Riady.

Mengacu data keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Multipolar kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada 18 Juni 2021 dengan harga pelaksanaan Rp 684 per saham. Dengan demikian, keluarga Riady merogoh kocek sebesar Rp 684 juta.

Lantas, bagaimana sebenarnya kinerja saham-saham emiten Grup Lippo yang melantai di BEI?

Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel yang berisi kinerja 11 saham Grup Lippo dalam sepekan dan sebulan terakhir.

Apabila menilik dari tabel di atas, saham LINK menjadi yang paling menguat dalam sepekan, yakni sebesar 4,92%.

Kinerja keuangan per kuartal I 2021 LINK, yang dirilis 7 Juni lalu, juga memuaskan.

Laba bersih perusahaan naik 25,95% menjadi Rp 249,03 miliar secara tahunan (year on year/yoy). Seiring dengan itu, pendapatan pun meningkat 11,45% dari Rp 959 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,07 triliun per akhir Maret 2021.

Saham pengelola gerai Hypermart MPPA juga cukup oke dalam sepekan, dengan naik 3,41%.

Memang, pergerakan saham MPPA tidak 'seheboh' beberapa bulan lalu, misalnya April, ketika saham ini tercatat dua kali disuspensi (penghentian perdagangan saham sementara) oleh pihak bursa akibat peningkatan harga yang signifikan.

Saham sang induk, MLPL, juga cenderung 'jinak' setelah suspensi kembali oleh bursa pada 16 Juni lalu. Sebelumnya, bursa 'menggembok' saham MLPL sejak 8-15 Juni lantaran pergerakan harga saham ini 'liar'.

Saham MLPL tercatat melaju kencang selama bulan Mei. Adapun dalam 3 bulan terakhir saham ini 'meroket' 595,24%.

Di daftar di atas, sebenarnya ada 'jagoan baru' pengganti MPPA dan MLPL, yakni MLPT.

Saham yang terhimpun dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) ini berhasil merangsek setinggi 279,43% dalam sebulan ini, tersengat sentimen positif dari saham-saham sektor teknologi lainnya, seperti saham emiten data center milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Namun, saham yang juga anak usaha Multipolar ini sedang disuspensi oleh bursa sejak Kamis (17/6) pekan lalu lantaran memiliki kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen MLPT, perseroan saat ini tengah menjajaki rencana potensi kemitraan melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara di bisnis data center.

"Saat ini perseroan sedang menjajaki potensi kemitraan untuk anak usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang data center, yakni PT Graha Teknologi Nusantara lnformasi lebih lanjut akan diberikan oleh Perseroan setelah ada perkembangan yang materiil," kata Corporate Secretary Multipolar Techonology, Wahyudi Chandra, dikutip Senin (14/6).

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular