
Covid-19 di RI Mulai Mengerikan Lagi, Semoga IHSG Bisa Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,17% ke 6.068,447, pada perdagangan Kamis kemarin bahkan sempat naik tipis. Pelemahan tersebut terbilang cukup bagus sebab IHSG sempat melemah 0,72%. Namun, pada perdagangan Jumat (18/6/2021) IHSG berisiko kembali ke zona merah sebab ada kabar buruk dari dalam negeri.
Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) menjadi penggerak utama pasar saham. Bank sentral AS (The Fed) mengejutkan pasar dengan memproyeksikan suku bunga akan dinaikkan pada 2023, bahkan sebanyak dua kali.
Proyeksi tersebut jauh lebih cepat ketimbang yang diberikan bulan Maret, yakni kenaikan suku bunga di tahun 2024.
Bahkan, dalam pengumuman kemarin juga menunjukkan beberapa anggota The Fed melihat peluang suku bunga naik tahun depan.
Alhasil, pasar saham global bereaksi negatif. Bursa saham AS (Wall Street) terus melemah pasca pengumuman tersebut.
Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar kembali siaga satu melihat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19).
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat per Kamis (17/6/2021) kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus 12.624 kasus, menjadi kenaikan tertinggi sejak 30 Januari lalu.
Lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir tentunya membuat pelaku pasar cemas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat bisa kembali diterapkan.
Secara teknikal, rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100) di kisaran 6.100 hingga 6.120 masih menjadi resisten terdekat yang harus ditembus agar bisa melaju lebih jauh.
Sementara itu indikator stochastic pada grafik harian bergerak kini mencapai wilayah overbought.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, risiko IHSG kembali turun cukup besar.
Support terdekat berada di kisaran 6.030, yang kemarin nyaris disentuh sebelum berhasil rebound. Jika support tersebut ditembus IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. Penembusan di bawah level psikologis tersebut akan membawa IHSG merosot lebih dalam.
Sementara itu, MA 100 jika dilewati IHSG berpeluang menuju 6.150.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digentayangi 3 Gagak Hitam, Ada Risiko IHSG Jeblok ke 5.600