10 Info Penting: Dari Masalah Garuda Hingga Djarum Caplok BTS

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2021 08:14
Ilustrasi IHSG
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua Bank Himpunan Miilik Negara (Himbara) merencanakan untuk melakukan penerbitan saham dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Selain itu juga terdapat sederet kabar emiten lainnya.

CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan akhir pekan, Jumat (18/6/2021) dibuka.

1. Perbaiki Kinerja, Garuda Tunda Bayar Kupon Sukuk Global

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengumumkan penundaan pembayaran kupon sukuk global dari periode masa tenggang selama 14 hari yang berakhir pada tanggal 17 Juni 2021. Penundaan pembayaran kupon global sukuk tersebut memperhatikan kondisi Perseroan yang terdampak signifikan imbas pandemi Covid-19.

Adapun pengumuman tersebut disampaikan Perseroan melalui Singapore Exchange Announcement serta Sistem Pelaporan Elektronik PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, "Keputusan Garuda Indonesia untuk melakukan penundaan pembayaran kupon global sukuk ini merupakan langkah berat yang tidak terhindarkan dan harus ditempuh Perseroan di tengah fokus perbaikan kinerja usaha serta tantangan industri penerbangan imbas pandemi yang saat ini masih terus berlangsung."

2. Dukung Lompatan Bisnis, BNI Bakal Rights Issue

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membutuhkan tambahan modal untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan ke depannya. Jika memungkinkan, penambahan modal ini akan dilakukan dalam bentuk dengan menerbitkan saham baru dan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan tambahan modal baru ini dibutuhkan untuk mengantisipasi pengembangan bisnis di tengah kesempatan yang terbuka ke depannya. Rights issue menjadi salah satu opsi jika perusahaan tidak mendapatkan penyertaan modal negara (PMN).

"Tapi kalau kami ngga punya capital yang cukup kami untuk loncat itu agak sulit, jadi kami butuh capital yang cukup yang baik. Seandainya ga ada PMN kami akan usaha yang tadi kami punya strategi lain untuk masuk ke pasar untuk dapat capital, tapi itu tentu ada cost," kata Royke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (17/6/2021).

3. Tambah Modal, BTN Rencanakan Rights Issue di 2022

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan bisa melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) pada awal tahun depan.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan penambahan modal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menyalurkan kredit.

"Di luar itu program yang kami masukkan di awal 2022 adalah penambahan modal BTN karena kami memang sangat membutuhkan penambahan modal untuk mengoptimalkan kapasitas penyaluran kredit," kata Haru dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (17/6/2021).

4. Dipimpin Chang Su Choi, Ini Susunan Direksi Bukopin yang Baru

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT KB Bukopin memutuskan pergantian jajaran direksi dan komisaris yang digelar pada Kamis (17/6/2021).

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Bank KB Bukopin sebelumnya dipimpin oleh Rivan Purwantono. Berdasarkan RUPST tersebut, penggantinya adalah Chang Su Choi.

Dalam sambutannya, CEO KB Bukopin, Chang Su Choi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Rivan Purwantono. Dia juga berjanji akan membawa KB Bukpin ke arah yang lebih baik.

5. Emiten Tambang Sinarmas Tutup 3 Anak Usaha di Singapura

Emiten tambang milik Grup Sinarmas mengumumkan akan menutup ketiga entitas anak usaha tidak langsung milik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di Singapura.

Informasi ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Dian Swastatika Sentosa kepada Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 16 Juni 2021.

Sekretaris Perusahaan DSSA, Susan Chandra menyampaikan, ketiga entitas anak yang akan ditutup tersebut antara lain, Newspring Coal Resources Pte. Ltd, Great Horizon Capital Pte. Ltd, dan Great Horizon Consulting Pte. Ltd.

6. Gelar Meriah Bareng Mega, Bank Mega Incar DPK Rp 1 T

PT Bank Mega Tbk menargetkan bisa memperoleh Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 1 triliun melalui program "Meriah Bareng Mega".

"Target DPK untuk program ini Rp 1 triliun. Adapun target DPK hingga akhir tahun adalah Rp 85 triliun," ujar Direktur Konsumer Bank Mega, Lay Diza Larentie saat peluncuran Program "Meriah Bareng Mega" di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (17/6/2021).

Selanjutnya masih dalam program ini, dia juga mengatakan bahwa Bank Mega menargetkan untuk menaikkan porsi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah Bank Mega menjadi 35%. Adapun saat ini, Posisi CASA Bank Mega berada di posisi 32%.

7. Sah! RUPSLB Astra Angkat Bambang Brodjo jadi Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk (ASII) memutuskan untuk mengangkat komisaris independen yang baru, yakni Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

"Mengangkat Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Komisaris Independen Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk masa jabatan sebagaimana yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan," tulis keterangan resmi Astra, Kamis (17/6/2021).

Pengangkatan Bambang ini menggenapkan jumlah komisaris ASII menjadi 10 orang.

8. Waspada! 2 Saham Ini Masuk Radar BEI, Satunya Baru IPO

Pergerakan harga saham yang liar membuat dua saham masuk radar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Kedua saham tersebut adalah emiten produsen paduan logam, PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) dan emiten properti yang baru melakukan penawaran perdana di bursa minggu lalu, PT. Triniti Dinamik Tbk (TRUE).

Pada perdagangan Rabu kemarin (16/6) saham TRUE ditutup melejit 24,27% ke harga Rp 256/saham, saham emiten yang memproduksi pelek kendaraan bermotor ini juga tumbuh hingga 41,40% dari posisi pekan sebelumnya yang berada di level Rp 150/saham pada Selasa (8/6).

9. Eks Bank Century Rights Issue untuk Perkuat Modal Inti

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) dengan menerbitkan saham seri C sebanyak-banyaknya 4.665.700.000 atau 46,60% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ini memiliki nilai nominal Rp 100/saham. Harga penawarannya akan diumumkan lebih lanjut oleh perusahaan.

Dana hasil penambahan modal ini oleh perusahaan akan digunakan untuk memperkuat modal inti perusahaan dengan mengkonversi setoran dana yang berasal dari pinjaman subordinasi yang sebagian telah dikonversi dan dicatat menjadi modal inti utama perusahaan dan dicatat dalam akun ekuitas sebagai komponen modal lainnya dan sebagian masih dalam bentuk pinjaman.

10. Djarum Ekspansif di Bisnis Menara, Mau Caplok Solusi Tunas

Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berencana untuk mengakuisisi saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang saat ini dikendalikan oleh PT Kharisma Indah Ekaprima.

Dalam dokumen keterbukaan informasi yang disampaikan Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali mengatakan, terkait potensi akuisisi saham tersebut, pada dasarnya TOWR selalu melihat setiap potensi-potensi pertumbuhan baik secara organik maupun anorganik yang dilakukan melaui akuisi-akuisisi potensial baik aset menara telekomunikasi atau perusahaan pemilik aset menara telekomunikasi.

Namun demikian, kata Irfan, sampai dengan saat ini, TOWR belum menandatangani dokumen transaksi apapun yang berkenaan dengan rencana akuisisi saham tersebut.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular