
Meroket 14.000% Saham Otto Sugiri Digembok Bursa Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi (penghentian perdagangan sementara) saham emiten penyedia jasa data center milik pengusaha Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII), mulai Kamis pagi (17/6/2021).
Bursa 'menggembok' saham DCII seiring dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Adapun suspensi dilakukan di pasar reguler dan negosiasi.
"Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," jelas pihak bursa, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (17/6).
Sebelum ini, bursa telah mensuspensi saham emiten yang berdiri sejak 2011 ini pada Selasa (15/6) lalu. Dengan ini sejak awal IPO pada 6 Januari 2021, saham DCII sudah disuspensi sebanyak 5 kali, yakni 19-20 Januari, 22-28 Januari, 11 Februari-18 Maret, 15 Juni dan hari ini.
Memang, sejak awal melantai (listing) di bursa, saham ini terus merangsek ke atas hingga akhirnya melewati harga dua saham paling mahal di bursa Tanah Air, raksasa rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan bank swasta terbesar di RI, PT Bank Central Asia (BBCA) alias BCA.
Asal tahu saja, harga saham GGRM hari ini sebesar Rp 36.350/saham, kemudian saham BBCA Rp 31.600/saham.
Pada saat IPO, saham emiten yang didirikan pada 2011 silam ini sebesar Rp 420/saham. Per Rabu (16/6), saham DCII sudah meroket 'to the moon' 13.947,62% ke harga Rp 59.000/saham. Sementara, dalam sebulan terakhir saham ini 'terbang' 436,36%.
Sejurus dengan itu, hanya butuh waktu sekitar 6 bulan untuk saham ini bisa masuk ke jajaran big cap alias saham dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp 100 triliun. Saat ini market cap saham DCII tercatat sebesar Rp 140,64 triliun.
Kenaikan saham DCII sejak awal penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) berkaitan dengan euforia indeks teknologi (IDXTECHNO) yang pada awal tahun ini baru diluncurkan oleh BEI.
Saham ini semakin bergerak liar setidaknya dalam 2 pekan terakhir setelah tersengat kabar bos Grup Indofood, Anthoni Salim, resmi memborong saham DCII.
Pada awal bulan ini, Direktur Utama dan CEO Grup Indofood, Anthoni Salim, tercatat menambah kepemilikan atas saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Data ini terungkap dalam daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021.
Berdasarkan data KSEI tersebut, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham. Total jumlah saham baru yang dibeli oleh anak pendiri Grup Salim, Sudono Salim, ini adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.
Sebelumnya Anthoni Salim telah menguasai 72,29 juta saham DCII atau 3,03% dari total saham, dan setelah pembelian baru ini kepemilikan saham Bos Indofood ini mencapai 265 juta saham.
Kabar teranyar, dalam keterangan resmi Senin lalu, DCII juga tengah membangun kawasan data center di Karawang, Jawa Barat.
Pembangunan gedung ini telah dimulai sejak kuartal IV 2020. Dengan dilakukannya topping off ini menandai bahwa kegiatan konstruksi memasuki tahap akhir dan diperkirakan selesai pada kuartal IV 2021.
Gedung ini memiliki 10 lantai dengan enam lantai di antaranya ruang data dengan total kapasitas 3.000 rack serta kapasitas total daya listrik 15 megawatt (MW).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Data Center Moncer, Laba DCII Melesat 42,76% pada 2021