
Pengelola RS Bunda Mau IPO Rp 217 M, Catat Ini Jadwalnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, PT Bundamedik Tbk bakal mencatatkan saham perdana melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di sistem E-IPO Bursa, induk dari PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) atau Diagnos ini akan menawarkan 620 juta saham dengan nominal Rp 20 per saham.
Nilai tersebut setara dengan 7,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum di kisaran Rp 300 sampai dengan Rp 350 per saham.
Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 186 miliar sampai dengan Rp 217 miliar.
Berdasarkan prospektus tersebut, perseroan berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pernyataan efektif IPO pada tanggal 28 Juni 2021.
Jika demikian, perseroan akan memasuki tahap masa penawaran umum pada tanggal 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2021.
Perseroan telah menggunakan metode bookbuilding (pembentukan harga) secara elektronik atau E-IPO dalam pelaksanaan penawaran umum perdana sahamnya. Perseroan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia selaku penjamin emisi efek.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga memberi kesempatan kepada pegawainya untuk menyerap 3 juta saham atau 0,48% saham perseroan dalam program Employee Stock Allocation (ESA).
Sedangkan, untuk kalangan manajemen disediakan 25 juta saham atau 0,29% saham perseroan dalam program Management and Employee Stock Option (MESOP).
Dengan demikian, nantinya komposisi kepemilikan saham perseroan akan berubah menjadi PT Bunda Investama Indonesia turun menjadi 67,53% dari saat ini sebesar 77,47%, Akasya Invesment Limited menjadi 4,9% dan masyarakat 7,89%.
Rencananya, dana hasil IPO yang sebesar Rp 157, 718 miliar akan digunakan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investments Limited setelah pelaksanaan konversi obligasi berdasarkan Perjanjian Obligasi.
Sedangkan sisanya, akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, antara lain; pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan.
"Perseroan bermaksud untuk melakukan penawaran umum perdana dalam rangka memperkuat permodalan seiring rencana Perseroan untuk terus mengembangkan jaringan layanan kesehatan Perseroan di masa yang akan datang," tulis prospektus Bundamedik, dikutip Selasa (16/6/2021).
Sebagai informasi, saat ini Budamedik mengelola RSIA Citra Ananda, RSIA Bunda Jakarta, RS umum Bunda Margonda, RS Umum Bunda Padang dan RS Umum Bunda Jakarta.
Sampai dengan 31 Desember 2020, perseroan memiliki kapasitas sekitar 336 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 56 dokter umum dan 389 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar 1.643 perawat dan staf pendukung lainnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Melesat Diagnos Bagi-bagi Dividen, Cek Jadwalnya!
