
Laris Manis! Lelang SBSN Hari Ini Tembus Rp 47 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (15/6/2021) hari ini.
Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN-S 03122021 (reopening), PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Nilai nominal SBSN yang dimenangkan dalam lelang hari ini sebesar Rp 10 triliun atau sama dengan target indikatif yang ditetapkan atau turun sebesar Rp 1 triliun dari lelang sebelumnya yang dimenangkan oleh pemerintah sebesar Rp 11 triliun.
Dalam proses lelang tersebut, permintaan (demand) investor yang masuk kembali naik menjadi Rp 46,7 triliun, naik signifikan dari lelang sebelumnya yang digelar pada tanggal 2 Juni lalu yang mencapai Rp 44,6 triliun.
![]() Lelang SBSN 15 Juni 2021 |
Walaupun jumlah yang di menangkan pemerintah kembali turun sedikit, namun penurunannya tak sampai di bawah target indikatif yang telah ditetapkan sebelumnya, sementara demand investor juga makin bertambah cukup signifikan.
Investor kembali khawatir terkait ketidakpastian seputar prospek likuiditas global dan kenaikan kasus virus corona (Covid-19) yang kembali terjadi pascalibur lebaran Idul Fitri 1442 H.
Kekhawatiran investor masih muncul karena adanya risiko bank sentral AS mengurangi kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) dengan memangkas pembelian obligasi di pasar sekunder.
Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi obligasi RI, karena investor asing lebih tertarik menempatkan dananya di pasar obligasi dalam negeri.
Selain itu, kenaikan kasus Covid-19 RI yang kembali terjadi pasca libur lebaran Idul Fitri 1442 H juga menjadi katalis positif bagi pasar obligasi pemerintah RI.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, ada tambahan kasus baru sebanyak 8.189. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,919 juta orang.
Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah dengan tingkat penularan tertinggi, dengan 450.793 kasus kemarin, tetapi Jawa Timur mencatatkan angka kematian tertinggi sebanyak 11.728 orang.
Lonjakan kasus ini diduga terkait dengan varian baru virus Covid-19 asal India yang memiliki tingkat penularan lebih cepat.
Di DKI Jakarta per 6 Juni 2021, kasus baru Covid-19 masih berkisar 7.000/hari dan seketika meningkat menjadi 17.400 per kemarin.
Rata-rata positivity rate atau rasio penderita yang terkonfirmasi positif dari total yang dites usap (swab), meningkat dalam 7 hari terakhir dari 9% ke 17%.
Kondisi ini memicu risiko melesetnya target pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 8% yang semula dipatok berpeluang meleset akibat kasus ini.
Ketakpastian itu memicu pemodal memburu kembali obligasi pemerintah, sehingga minat investor di pasar obligasi pemerintah, termasuk SBSN makin bertambah pesat.
Oleh karena itu, atas dasar makin ramainya minat investor di pasar obligasi pemerintah, maka pemerintah memutuskan untuk tetap menerima hasil lelang SBSN hari ini.
Adapun hasil lelang pada hari ini adalah sebagai berikut.
![]() Lelang SBSN 15 Juni 2021 |
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laku Keras! Incoming Bids Lelang SBSN Hari Ini Tembus Rp 57 T
