Net-Buy Sell

IHSG Menguat! Asing Borong 4 Saham Big Cap, BMRI-TLKM

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
15 June 2021 16:25
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (15/6/2021). Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup menguat 0,14% ke level 6.089,04.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 10,6 triliun.

Sebanyak 183 saham terapresiasi, 334 saham terdepresiasi dan 135 sisanya mendatar.

Minat investor asing di pasar saham dalam negeri belum surut, ditandai dengan aksi beli bersih (net buy) sebanyak Rp 214 miliar di pasar reguler.

Beberapa saham big cap yang masih dikoleksi investor asing hari ini turut membantu IHSG berakhir menguat. Adapun saham big cap yang masih diborong oleh asing pada hari ini adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Berikut saham-saham yang diborong oleh investor asing pada hari ini.

Asing juga tercatat melego beberapa saham, di mana saham big cap, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilego oleh asing paling besar dan juga turut memperberat IHSG.

Adapun saham-saham yang dilego oleh asing pada hari ini adalah:

IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau, setelah rilis data neraca perdagangan pada Mei 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 16,6 miliar, turun 10,25% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM), tetapi melonjak 58,76% dari Mei 2020 (year-on-year/YoY).

Sementara itu, nilai nilai impor Indonesia pada Mei 2021 adalah US$ 14,23 miliar. Turun 12,16% dibandingkan bulan sebelumnya MtM tetapi melejit 66,68% dibandingkan Mei 2020 YoY.

Dengan nilai ekspor impor tersebut, neraca perdagangan mencatat surplus US$ 2,37 miliar.

Lonjakan impor bukan berarti hal yang buruk.

Memang impor merupakan pengurang dari produk domestik bruto (PDB), tetapi impor Indonesia didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal, yang digunakan untuk kepentingan industri dalam negeri. Artinya, saat impor naik maka industri di dalam negeri kembali menggeliat.

Di sisi lain, kenaikan ekspor menjadi indikasi perekonomian global yang mulai pulih.

Sementara itu, sentimen negatif yang sebelumnya membuat IHSG bergerak di zona merah hari ini adalah terkait perkembangan pandemic virus corona (Covid-19) di RI, di mana kasus aktif Covid-19 di dalam negeri kembali mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, ada tambahan kasus baru sebanyak 8.189. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,919 juta orang.

Provinsi DKI Jakarta menjadi yang terburuk, dengan 450.793 kasus kemarin, tetapi Jawa Timur mencatatkan angka kematian tertinggi sebanyak 11.728 orang. Akibatnya, Gubernur DKI, Anies Baswedan memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021.

Di DKI Jakarta per 6 Juni 2021, kasus baru Covid-19 masih berkisar 7.000/hari dan seketika meningkat menjadi 17.400 per kemarin. Rata-rata positivity rate atau rasio penderita yang terkonfirmasi positif dari total yang dites usap, meningkat dalam 7 hari terakhir dari 9% ke 17%.

Kondisi ini memicu risiko melesetnya target pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 8% yang semula dipatok berpeluang meleset akibat kasus ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular