
Neraca Dagang RI Cuan Gede, Kok Rupiah Tetap Lemah?

Mari kita tengok para tetangga. Singapura, yang sempat mengalami lonjakan kasus positif sampai terpaksa mengetatkan pembatasan sosial, kini terlihat mulai berhasil mengendalikan pandemi.
Selama 14 hari terakhir, laju penambahan pasien positif corona di Negeri Singa adalah 0,03% per hari. Melambat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 0,05% saban harinya.
Di Malaysia, situasi mulai membaik meski masih lumayan rawan. Dalam 14 hari terakhir, laju pertumbuhan kasus baru di Negeri Harimau Malaya adalah 1,08% per hari. Masih cukup tinggi tetapi membaik ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 1,33%.
Dinamika ini membuat pemerintah kembali mengetatkan pembatasan sosial walau tidak ketat-ketat amat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) MIkro kembali diperpanjang hingga 28 Juni 2021. Karyawan yang masuk ke kantor diharapkan hanya 25%, sisanya bekerja dari rumah (work from home/WfH)) untuk daerah zona merah. Untuk daerah zona kuning dan hijau, karyawan yang WfH tetap 50%.
Kemudian rumah ibadah didaerah zona merah ditutup untuk sementara sementara dua minggu. Restoran dan pusat perbelanjaan boleh tetap buka dengan pembatasan kapasitas maksimal 50% dan harus tutup pukul 21:00.
Apabila pandemi memburuk, maka bukan tidak mungkin pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lebih memperketat pembatasan sosial. Ketika ini betul-betul terjadi, maka bersiaplah ekonomi Ibu Pertiwi akan kembali 'mati suri' seperti tahun lalu.
"Sepertinya yang terburuk malah belum selesai. Lonjakan kasus selepas Idul Fitri membuat pembukaan aktivitas masyarakat yang lebih luas menjadi tertunda. Ini akan membuat kebangkitan ekonomi Indonesia sedikit tertahan," sebut riset Societe Generale.
"Pembatasan mobilitas, baik itu sebagian maupun sepenuhnya, bisa membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 lebih rendah dari perkiraan," tambah Nicholas Mapa, Ekonom Senior ING, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)