Asing Masuk, Saham Bank-bank Besar Kompak Naik

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 June 2021 10:36
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham bank besar atau bank BUKU IV (bank dengan modal inti lebih dari Rp 30 triliun) melaju di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (9/6/2021). Penguatan ini terjadi seiring investor asing cenderung masuk ke saham-saham bank BUKU IV yang tergolong big cap (saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun).

Berikut gerak saham bank gede pada pukul 09.41 WIB

  1. Bank Danamon Indonesia (BDMN), saham +1,74%, ke Rp 2.340, net sell (jual bersih) asing Rp 276,28 juta

  2. Bank Cimb Niaga (BNGA), +1,60%, ke Rp 955, net sell Rp 4,39 juta

  3. Bank Mandiri (BMRI), +1,25%, ke Rp 6.075, net buy (beli bersih) Rp 4,18 M

  4. Bank Central Asia (BBCA), +1,01%, ke Rp 32.475, net buy Rp 23,97 M

  5. Bank Permata (BNLI), +0,51%, ke Rp 1.990, net sell Rp 12,29 juta

  6. Bank Negara Indonesia (BBNI), +0,45%, ke Rp 5.550, net buy Rp 3,82 M

  7. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +0,24%, ke Rp 4.210, net sell Rp 27,22 M

  8. Bank Pan Indonesia (PNBN), -1,67%, ke Rp 885, net buy Rp 15,46 juta

Berdasarkan data di atas, dari 8 saham bank BUKU IV, 7 saham menguat, dengan 1 saham ambles ke zona merah.

Saham BDMN menjadi yang paling menguat, dengan naik 1,74% ke Rp 2.340/saham. Saham BDMN berhasil rebound setelah anjlok selama 4 hari beruntun.

Dengan ini, saham BDMN masih terkoreksi 2,90% dalam sepekan.

4 saham perbankan big cap berhasil menguat, dengan 3 di antaranya diwarnai aksi beli bersih oleh investor asing dan masuk ke deretan saham yang paling banyak diburu asing pagi ini.

Saham BMRI naik 1,25% ke RP 6.075/saham dengan net buy Rp 4,18 miliar. Sementara, saham BBCA terkerek 1,01% ke RP 32.475/saham dengan net buy tertinggi di bursa, yakni Rp 23,97 miliar.

Kemudian, saham BBNI menguat 0,45% ke Rp 5.550/saham dengan net buy Rp 2,82 miliar.

Adapun saham bank 'wong cilik' BBRI terapresiasi 0,24% ke Rp 4.210/saham. Sayangnya, berbeda dengan ketiga saham bank big caps di atas, asing malah mengobral saham BBRI dengan nilai mencapai Rp 27,22 miliar.

Penguatan saham-saham bank besar pagi ini turut membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau setelah pada awal pembukaan sempat ambles.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ambruk 0,44% ke level 5.973,03. Selang 5 menit, IHSG sudah kembali menghijau naik 0,08% ke level 6,003,97. Adapun per 09.56 WIB, IHSG menguat 0,45% ke 6.026,421.

Dari pasar domestik, para investor bakal menantikan rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) oleh BI pukul 10.00 WIB. Dalam Survei Konsumen edisi IKK April 2021 berada di 101,5. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 93,4.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 100, maka artinya berada di zona optimistis, konsumen pede dalam memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan ke depan.

Menurut catatan BI, IKK April 2021 merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimis pada April tahun lalu.

IKK adalah salah satu indikator mula (leading indicator) yang berguna untuk 'menerawang' arah perekonomian ke depan. Jadi apabila IKK mulai kembali positif, ini bisa menjadi indikasi prospek ekonomi ke depan bakal membaik.

Dari sentimen eksternal, pelaku pasar masih akan menunggu rilis data indeks harga konsumen (CPI) per Mei pada Kamis besok (10/6) untuk melihat lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi AS, dan bagaimana data inflasi bisa mempengaruhi keputusan the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.

"Kita sedang menunggu angka inflasi, menunggu lebih banyak dari (Federal Reserve), menunggu musim pendapatan." Ia melanjutkan, "Tidak banyak yang memotivasi pasar hari ini."

Ekonom memprediksi CPI naik 4,7% secara tahunan. Pada bulan April lalu, CPI meningkat 4,2% secara tahunan, yang merupakan kenaikan tercepat sejak 2008.

Selanjutnya, semua mata akan tertuju pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed berikutnya yang dijadwalkan pada 15 dan 16 Juni.

Ini lantaran investor menunggu pernyataan pejabat bank sentral tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral. Pernyataan teranyar oleh pejabat menunjukkan The Fed mulai bersiap mengurangi pembelian asetnya (tapering off).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bangkit, Saham Bank Kakap Diborong Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular