
Saham Teknologi Terbang Saat IHSG Merah, Ini Gorengan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham yang terhimpun dalam Indeks IDX Sector Technology (IDX Techno) langsung melonjak ke zona hijau pada perdagangan pagi ini, Jumat (4/6/2021). Padahal IHSG sedang dalam posisi merah, terkoreksi 0,15% ke level 6.083,73.
Lonjakan ini tampaknya tersengat oleh sentimen soal kabar bos Grup Indofood Anthoni Salim menambah kepemilikan di saham emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Berikut gerak saham IDX Techno, pukul 09.32 WIB.
Indointernet (EDGE), saham +19,96%, ke Rp 13.975, transaksi Rp 1 M
DCI Indonesia (DCII), +19,95%, ke Rp 23.750, transaksi Rp 490 juta
Kioson Komersial Indonesia (KIOS), +13,77%, ke Rp 785, transaksi Rp 7 M
NFC Indonesia (NFCX),+10,55%, ke Rp 6.025, transaksi Rp 3 M
Multipolar Technology (MLPT), +2,68%, ke Rp 1.535, transaksi Rp 57 juta
Hensel Davest Indonesia (HDIT), +2,35%, ke Rp 436, transaksi Rp 511 juta
Sentral Mitra Informatika (LUCK), +2,19%, ke Rp 280, transaksi Rp 695 juta
M Cash Integrasi (MCAS), +1,70%, ke Rp 7.475, transaksi Rp 1 M
Distribusi Voucher Nusantara (DIVA), +0,61%, ke Rp 3.320, transaksi Rp 2 juta
Dari tabel di atas, tercatat 9 saham teknologi melesat ke teritorial penguatan. Dua emiten besutan pengusaha Toto Sugiri, EDGE dan DCII menjadi pemuncak 'klasemen' dengan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 20%.
Saham EDGE melonjak 19,96% ke Rp 13.975/saham dengan nilai transaksi Rp 1 miliar. Dengan ini, saham EDGE sudah melesat 4 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan melesat 27,05%. Sementara semenjak melantai pada 8 Februari 2021, saham ini sudah melonjak tajam 89,49%.
Di posisi kedua, ada saham DCII yang melesat 19,95% ke Rp 23.740/saham. Penguatan ini menbuat saham DCII sudah menyentuh ARA selama 4 hari beruntun, sejak Senin (31/5) lalu.
Selama sepekan saham ini 'terbang' 102,99%, sementara sebulan sudah membumbung tinggi 108,79%. Adapun sejak melantai di bursa pada 6 Januari lalu saham DCII sudah meroket 'to the moon' 5.554,76%.
Selain DCII, ada dua saham Grup MCash, NCFX dan MCAS yang juga terkerek. Saham NCFX melejit 10,55% ke Rp 6.025/saham, melanjutkan reli penguatan sejak Rabu (2/6).
Dalam sepekan saham ini melejit 20,50%, sementara dalam sebulan terdongkrak 147,94%.
Kemudian, saham MCAS, naik 1,70% ke Rp 7.475/saham. Penguatan ini melanjutkan tren kenaikan sejak Senin (31/5). Ini membuat saham MCAS sudah melejit 15,12% selama sepekan dan melompat 37,50% dalam sebulan.
Penguatan saham-saham teknologi tampaknya terseret sentimen soal kabar Direktur Utama dan CEO Grup Indofood, Anthoni Salim yang menambah kepemilikan atas saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Data ini terungkap dalam daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021.
Berdasarkan data KSEI tersebut, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham. Total jumlah saham baru yang dibeli oleh Anthony Salim adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.
Sebelumnya Anthoni Salim telah menguasai 72,29 juta saham DCII atau 3,03% dari total saham, dan setelah pembelian baru ini kepemilikan saham Bos Indofood ini mencapai 265 juta saham.
Salim menjelaskan bahwa tujuan transaksi ini adalah untuk investasi di bidang teknologi dengan status kepemilikan saham secara langsung.
Pada hari yang sama ketika Anthoni Salim menambah kepemilikan sahamnya di DCII, tiga investor DCII melepas kepemilikan saham mereka dengan tujuan yang sama yakni untuk melakukan divestasi kepada strategic partner (investor).
Total saham yang dilepas oleh ketiga investor tersebut mencapai 164,43 juta saham dengan nominal angka penjualan sama dengan angka pembelian yang dilakukan oleh Anthoni Salim di Harga Rp 5.277/saham.
Ketiga pemegang saham tersebut adalah Djarot Subiarto yang melepas seluruh kepemilikan sahamnya sebanyak 18,66 juta saham, Marina Budiman yang melepaskan 89,58 juta saham dan Han Arming Hanafia yang melepas 56,18 juta saham miliknya.
Setelah transaksi penjualan saham Marina tercatat turun menjadi 22,51% dari semula sebesar 26,27%, sedangkan saham Han Arming turun menjadi 14,11% dari yang sebelumnya sebesar 16,47%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gilak! Ada yang Lebih Joss dari LQ45, Cek Indeks Saham Ini