Pengusaha Masih Wait and See, Rakyat Sudah Berlari!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 May 2021 12:10
mandiri property expo 2018
Ilustrasi Pameran Properti (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Salah satu yang mendongrak pertumbuhan KK adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang tumbuh 5,5% yoy. Peningkatan ini utamanya didorong oleh permintaan di Jawa Barat dan Banten.

Mengutip laporan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang juga diproduksi oleh BI, penjualan rumah hunian pada kuartal I-2021 melonjak 13,95% yoy. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang -20,59% yoy.

"Pembelian properti residensial oleh konsumen mayoritas masih dibiayai dari fasilitas KPR. Hal ini tercermin dari hasil survei yang mengindikasikan mayoritas konsumen (73,67%) membeli properti residensial dengan menggunakan fasilitas KPR, sementara sebanyak 18,26% lainnya dengan tunai bertahap dan 8,07% dengan tunai," sebut laporan BI.

Mengapa rumah tangga bisa pulih begitu cepat? Well, bisa jadi karena stimulus yang diberikan oleh BI dan pemerintah langsung dirasakan oleh rumah tangga.

Misalnya di sektor properti. BI telah memberi kelonggaran Loan to Value (LTV) 100% untuk kredit properti. Artinya, seluruh pembiayaan pemilikan properti akan ditanggung oleh bank, konsumen tidak perlu menyiapkan uang muka. Tanpa down payment, calon konsumen tinggal membayar cicilan bulanan.

Plus, pemerintah juga memberikan fasilitas pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian properti. Jadi harga bisa langsung turun 10% karena zonder PPN.

So, sudah tanpa DP harga turun pula. Ini yang sepertinya membuat masyarakat tergiur untuk membeli properti sehingga permintaan dan penyaluran KPR tumbuh pesat. Kenaikan penyaluran KPR kemudian mendongrak pertumbuhan KK secara keseluruhan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular