
Ini 'Durian Runtuh' dari China yang Bikin Indonesia Bahagia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah data menunjukkan ekonomi China terus menggeliat. Geliat ekonomi Negeri Tirai Bambu akan membawa berkah bagi Indonesia.
Pekan lalu, Biro Kepabeanan China mengumumkan ekspor pada November 2021 tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan proyeksi pertumbuhan 19% yoy.
Sementara impor melesat 31,7% yoy. Jauh lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan 19,8%.
Meski impor tumbuh lebih tinggi ketimbang ekspor, tetapi China masih menikmati surplus neraca perdagangan sebanyak US$ 71,72 miliar. Surplus ini membantu mendongkrak cadangan devisa menjadi US$ 3,222 triliun pada akhir November 2021, bertambah dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,218 triliun.
Permintaan domestik China juga terus tumbuh, tercermin dari data inflasi baik di level konsumen maupun produsen. Di tingkat konsumen, inflasi pada November 2021 tercatat 2,3% yoy. Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 1,5% yoy. Sedangkan inflasi di tingkat produsen pada November 2021 adalah 12,9% yoy.
Oleh karena itu, prospek pertumbuhan ekonomi China masih cerah. Memang betul akan ada perlambatan, tetapi pertumbuhan itu akan lebih berkelanjutan alias sustainable.
Untuk 2022, Chinese Academy of Social Sciences (CASS) yang merupakan lembaga think-tank pemerintah menyarankan asumsi pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Asumsi itu dinilai sebagai yang paling aman.
"Target (pertumbuhan ekonomi) di atas 5% tentu memberikan kebebasan di tengah langkah yang lebih prudent. Ini akan membuat seluruh pihak mampu menjalankan reformasi dan inovasi demi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas,"sebut Li Xuesong, Peneliti di CASS, kepada Reuters.
Halaman Selanjutnya --> China Merekah, Indonesia Dapat Berkah