OJK Catat NPL Seluruh BPD di Bawah 3%

yun, CNBC Indonesia
20 May 2021 16:40
Ilustrasi Gedung OJK
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Non Performing Loan (NPL) Bank Pembangunan Daerah (BPD) saat ini berada di bawah 3%.

"Restrukturisasi kredit sejak November sudah melandai, jumlah debitur yang restrukturisasi sedikit. NPL seluruh BPD di bawah 3%, kami yakin pengurus senantiasa memonitoring apabila restrukturisasi berakhir, diharapkan kinerja BPD bagus," ujar Plh Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK, Bambang Widjanarko, dalam CNBC Indonesia VIP Forum di Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Angka NPL ini, lanjutnya, karena sektor riil yang harus menelan pil pahit akibat pandemi. Dikatakannya bahwa semua sektor ini berdampak sehingga beberapa diantaranya perlu melakukan pengaturan angsuran kepada pihak bank.

Meski begitu, BPD dinilai menjadi bank yang cukup tahan banting menghadapi pandemi. Sebab menurut dia, beberapa kinerja BPD tetap tumbuh positif. Misalnya saat akhir Maret, permodalan BPD kaitannya dengan likuiditas terjaga dengan baik.

"Pertumbuhan kredit dan DPK masih positif sampai triwulan 1-2021," tegasnya.

Selanjutnya Return of Asset (RoA) disebutnya masih bertahan stabil meski ada beberapa kenaikan kredit. Tapi yang pasti, restrukturisasi yang mulai melandai dan saat ini OJK bersama dengan pengurus Bank terus melakukan pengawasan guna melihat kemampuan risiko kredit BPD.

"Apabila saatnya restrukturisasi ini akan berakhir sehingga dari sekarang sudah siapkan untuk antisipasi," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun membacakan kata sambutan dari Ketua Umum Asbanda Supriyatno mengatakan kinerja Bank Pembangunan Daerah lebih baik dibandingkan industri perbankan di tengah pandemi Covid-19.

"Kinerja keuangan BPD, sampai Desember 2020 BPD mengalami peningkatan, bahkan di saat perbankan nasional mengalami penurunan BPD alami pertumbuhan penyaluran kedit 5,15%, perbankan nasional turun 2,41%," ujar Wimran.

Bahkan Wimran mengatakan, ketika sebagian bank memberikan laporan keuangan yang dalam kondisi sulit, sejumlah BPD malah membukukan laporan keuangan positif. Peningkatan terlihat jelas di beberapa pos keuangan.

"(Hingga akhir Desember 2020) Total aset BPD mencapai Rp 765,89 T, naik yoy 6,64% dari total tahun sebelumnya Rp 718,19 T," ujarnya.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) BPD naik 10,9% menjadi Rp 588,62 triliun pada Desember 2020. Kredit tumbuh 5,15% menjadi Rp 492,04 triliun.

"Laba BPD naik Rp 12,07 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 11,32 triliun. Adapun modal inti mencapai Rp 84,88 triliun, naik 8,33% dari Rp 78,35 triliun," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pulihan Ekonomi Daerah, BPD Salurkan Kredit PEN Rp 36,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular