
Bos Bank Jatim: Daya Tahan BPD Lebih Unggul Saat Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Busrul Iman mengungkapkan kinerja perusahaan di kuartal I-2021 menjadi tanda BPD memiliki daya tahan yang lebih baik di masa penuh ketidakpastian ini. Dia menyebutkan BPD memiliki karekteristik yang berbeda dengan bank umum lainnya sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik.
"Ini tergambar dari kinerja Bank Jatim, secara kinerja sampai kuartal I-2021 aset perusahaan tumbuh 22,55% yang ditopang dari kredit dan dpk yang tinggi. Pertumbuhan yang baik ini menjadi kepercayaan kepada BPD yang secara terbukti di era pandemi menunjukan peforma yang positif," kata Busrul dalam VIP Forum dengan tema "Kebangkitan Ekonomi Daerah Pascapandemi Bersama Asbanda", Kamis ini (20/5) yang digelar CNBC Indonesia.
Dia menambahkan dengan posisi CAR Bank Jatim 22,48% menunjukan ketahanan di masa pandemi ini. Untuk penyaluran kreditnya pun, dengan karakteristik khusus yang dimiliki BPD bisa menggerakan daya beli masyarakat yang bisa berujung pada pemulihan ekonomi.
"Keunggulan di portofolio yang dominan di sisi konsumtif, yang mana hal ini mampu meningkatkan daya beli bagi masyarakat," kata dia.
Bank Jatim juga berupaya menurunkan suku bunga, yang bisa menjadi salah satu akselerasi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Sebab menurutnya penurunan suku bunga juga bisa menciptakan daya beli yang lebih baik di tengah situasi saat ini kala pandemi.
"Di sisi perbankan kami harus berupaya melakukan efisiensi di tengah bergulirnya dana yang begitu banyak, kita harus mengatur dana yang efisien, level CASA [current account saving account, dana murah] yang bagus, efisiensi cost of fund [beban bunga] yang bagus, kita bisa menyampaikan bunga yang kompetitif," kata Busrul.
Dengan upaya efisiensi dan memberikan bunga yang kompetitif maka masyarakat bisa terlayani cepat dan sesuai cash flow debitur yang masih terdampak pandemi. Selain itu masyarakat yang ingin membuka usaha juga bisa mengakses pembiayaannya dengan lebih baik.
Dia mengatakan ada beberapa basis poin suku bunga yang diturunkan, terutama untuk dana-dana deposito. Selama ini suku bunga sekitar 4%, dan akan terus diturunkan agar bisa menjadi kompetitif bergeser ke dana murah.
Mengingat banyaknya dana-dana yang di BPD secara umum, akan lebih baik jika bisa menyalurkan dalam pinjaman sehingga bisamenggerakan ekonomi. Busrul mengatakan tahun ini Bank Jatim juga akan meningkatkan porsi penyaluran kreditnya UMKM, sehingga tidak hanya bertumpu pada kredit konsumtif.
"Kalau suku bunga tinggi akan menghambat intermediasinya, jadi LDR [loan to deposit ratio] perlu ditingkatkan kembali. Peningkatan suku bunga diharapkan tumbuh kreditnya, dan fungsi intermediasi diharapkan tumbuh dengan baik, sehingga BPD bisa tumbuh berkontribusi pada ekonomi daerah," katanya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perluasan Pasar & Digitalisasi Jadi Jurus Bank Jatim di 2021