
Garap RS hingga Kampus, PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 395 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan konstruksi pelat merah PT PP Tbk (PTPP) di awal tahun ini mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 395 miliar dari pembangunan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) di Banten dan Jawa Tengah.
Kemudian kontrak lainnya juga diperoleh dari pengerjaan pembangunan tower universitas negeri di Jawa Tengah.
Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengatakan banyak pengerjaan proyek yang dilakukan perusahaan mengalami penundaan dari pemilik proyek karena adanya relokasi anggaran akibat Covid-19. Namun sektor kesehatan dan pendidikan menjadi sektor yang terlepas dari penundaan tersebut, termasuk proyek rumah sakit.
"Hal tersebut tercermin dalam perolehan kontrak baru yang di raih oleh Perseroan di awal tahun ini dimana telah dipercaya oleh Pemerintah daerah untuk membangun rumah sakit, yaitu:RSUD Banten yang berlokasi di Provinsi Banten dan RSUD Krian yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah," kata Yuyus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (18/5/2021).
Dia mengatakan, tidak hanya sektor kesehatan, sektor pendidikan juga masih tumbuh di masa pandemi Covid-19 ini di mana perseroan berhasil meraih beberapa kontrak baru untuk pengembangan universitas di Indonesia selama tahun 2020 hingga awal 2021 ini.
Adapun proyek RSUD Banten ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 265 miliar untuk 8 lantai dan 10 lapis, yakni 3 podium, 5 typical, 1 lantai atap dan 1 lantai lift. Proyek ini dikerjakan 240 hari dan masa pemeliharaan 12 bulan.
Proyek pembangunan RSUD Banten yang berdiri di atas lahan seluas 5.559 meter persegi ini ke depannya akan memiliki luas bangunan dengan total seluas 16.599 meter persegi. Dimiliki langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Salah satu fasilitas yang akan terdapat dalam RSUD Banten ini yaitu adanya fasilitas roof garden.
Selanjutnya proyek RSUD Krian di Jawa Tengah dengan kontrak senilai Rp 130 miliar dengan ruang lingkup pekerjaan terdiri dari tahap perencanaan, tahap pembangunan konstruksi (pekerjaan pondasi, struktur, mekanikal elektrikal, plumbing, arsitektur, landscape, dan IT). Dengan begitu dua proyek RS itu mencapai Rp 395 miliar.
Proyek pembangunan RSUD Krian ini didanai oleh APBD dengan masa pelaksanaan 180 hari dan masa pemeliharaan 12 bulan.
RSUD ini terdiri dari 4 gedung, yakni yaitu: Gedung A (UGD, Unit Maternal Parinatal, Operating Theater, Critical Care Unit, & CCSD), Gedung B (Main Lobby, Unit Rawat Jalan, Unit Radiologi, Unit Farmasi, Perkantoran, Unit Laboratorium, Bank Darah, Instalasi Rawat Inap), Gedung C (Unit Mortuary, IPSRS, Unit Gizi), dan Gedung D (Power House & Rumah Pompa).
Di sektor pendidikan adalah pembangunan Tower Universitas Sebelas Maret dengan masa pelaksanaan 230 hari. Lingkup pekerjaan proyek ini adalah arsitektur, pekerjaan interior, mekanikal elektrikal, landscape, dan pemeliharaan.
Tahun ini perusahaan menargetkan memperoleh nilai kontrak baru senilai Rp 30,1 triliun tahun ini, naik 35% dari realisasi kontrak baru sepanjang 2020 yang senilai Rp 22,26 triliun.
Kenaikan ini seiring dengan kenaikan target kontrak baru ini, perusahaan juga menaikkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan yang menjadi senilai Rp 6,2 triliun.
Dari pasar modal, saham PTPP ditutup Selasa ini (18/5) minus 0,42% di Rp 1.175/saham dengan nilai transaksi Rp 34 miliar dan volume perdagangan 29 juta saham. Sepekan terakhir saham induk usaha PT PP Properti Tbk (PPRO) ini turun 9% dan sebulan terakhir juga minus 4%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kredit Bank Lagi Ketat, PTPP Suntik Pinjaman ke PPRO Rp 1,6 T
