Fitch: Ekonomi RI Tumbuh 5,5%, Rupiah di Bawah Rp 14.000/US$!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2021 18:40
rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat belakangan ini. Pada akhir 2021, bukan tidak mungkin rupiah bisa berada di bawah Rp 14.000/US$.

Pada perdagangan terakhir sebelum libur Idul Fitri, rupiah menutup perdagangan pasar spot di Rp 14.195/US$. Dalam sebulan terakhir, rupiah menguat hampir 3% secara point-to-point.

Posisi terlemah rupiah pada tahun ini ada di Rp 14.600/US$ yang terjadi pada pertengahan bulan lalu. Selepas itu, rupiah menjalani tren menguat.

Mengutip proyeksi terbaru Fitch Solutions, pada akhir 2021 posisi rupiah diperkirakan ada di Rp 13.900/US$. Jika ini terwujud, rupiah masih melemah sepanjang 2021 (year-to-date) tetapi tipis saja di 0,11%.

Fitch Solutions memberi 'ramalan' yang cukup positif bagi Indonesia. Ekonomi Tanah Air diperkirakan tumbuh 5,5% pada 2021 setelah tahun sebelumnya terkontraksi (tumbuh negatif) 2,07%.

"Faktor eksternal sepertinya masih akan bagus seiring pemulihan permintaan dunia," sebut laporan Fitch Solutions.

Ya, kinerja ekspor Indonesia memang sedang ciamik. Pada Maret 2021, ekspor tumbuh 30,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini menjadi catatan terbaik sejak Juli 2017.

Ekspor yang mumpuni menandakan pasokan valas di perekonomian domestik akan melimpah. Ini akan menjadi modal besar buat rupiah untuk terus menguat.

Halaman Selanjutnya --> Keresahan Sosial-Politik Hancurkan Ekonomi Myanmar 

Dibandingkan negara-negara tetangga, proyeksi yang diberikan Fitch Solutions terhadap Indonesia dapat dibanggakan. Malaysia, misalnya, diperkirakan membukukan pertumbuhan ekonomi 4,9% tahun ini.

"Pertumbuhan yang lebih lambat ini disebabkan oleh perkembangan terkini pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang menyebabkan pemerintah terpaksa memberlakukan lockdown. Kami memperkirakan lockdown akan membuat angka pengangguran meningkat sehingga meredupkan prospek pemulihan permintaan domestik," papar laporan Fitch Solutions.

Kemudian Thailand diperkirakan mencatatkan pertumbuhan ekonomi 3,3% pada 2021. Sektor pariwisata yang belum pulih menjadi beban bagi pemulihan ekonomi di Negeri Gajah Putih.

Namun yang paling parah dalah Myanmar. Fitch Solutions memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun fiskal 2020/2021 (Oktober-September) ada di -20%. Bahkan proyeksi itu penuh dengan risiko ke bawah (downside risk).

growthSumber: Fitch Solutions

"Tensi di Myanmar yang terus tereskalasi sejak Maret 2021 membuat kami memperkirakan keresahan sosial (social unrest) hanya akan semakin memburuk. Kemungkinan jatuhnya korban jiwa akan bertambah dalam beberapa bulan ke depan. Ketidakstabilan sosial ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi," tulis laporan Fitch Solutions.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Ini Penyebab Rupiah Menguat 4 Pekan Beruntun, Terbaik di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular