
Polisi Malaysia Siapkan "Kejutan" Untuk Kerumunan Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian Selangor Malaysia mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa kejutan bagi umat yang merayakan Idul Fitri tanpa menaati protokol kesehatan. Kejutan itu adalah kunjungan drone khusus ke tempat-tempat yang dipenuhi kerumunan.
Dikutip Straits Times, drone itu merupakan salah satu alat yang disiapkan kepolisian untuk mengamankan lockdown Idul Fitri atau dikenal dengan istilah PKP yang diberlakukan pemerintah federal mulai Rabu (12/5/2021).
"Kami ingin memastikan tidak ada yang menyelenggarakan open house atau menghibur pengunjung, yang dilarang," kata Asisten Komandan Polisi Petaling Jaya Mohamad Fakhrudin Abdul Hamid kepada wartawan.
"Saat Hari Raya, drone akan patroli di lingkungan sekitar," katanya.
Lebih lanjut, masyarakat juga dihimbau untuk ikut mengawasi pergerakan-pergerakan yang memicu kerumunan massa yang luas.
"Pada saat yang sama, masyarakat diimbau untuk melaporkan setiap pelanggaran SOP (standar operasional prosedur) selama perayaan Idul Fitri yang terjadi di pemukiman mereka kepada polisi," kata Asisten Senior Kombes M.V. Sri Kumar dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Ketertiban Umum (Operasi) Bukit Aman.
Polisi juga mengatakan untuk kawasan permukiman bertingkat tinggi, polisi akan memeriksa catatan pengunjung yang ada di lokasi.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menilai bahwa penerapan PKP ini penting karena saat ini Malaysia sedang dalam situasi yang cukup kritis dihantam gelombang Covid-19 terbaru.
"Saya ingin mengingatkan (semua) bahwa gelombang ketiga kami hadapi saat ini lebih ganas dan kritis. Kami belum menang," ujarnya.
Pejabat tinggi kesehatan Malaysia juga sempat melukiskan gambaran suram perjuangan negara itu melawan pandemi virus corona. Ia bahkan mengatakan kasus baru bisa mencapai 7.000 sehari pada akhir bulan ini.
"Diproyeksikan bahwa Malaysia akan mencatat 5.000 kasus pada akhir Mei dan sekitar 3.000 kasus pada pertengahan bulan," kata Kementerian Kesehatan, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah dalam pers di kementerian di Putrajaya, dikutip The Strait Times, Minggu (9/5/2021).
"Tapi sekarang, dua minggu sebelum pertengahan bulan, kami telah mencatat lebih dari 3.000 kasus ... Kami memperkirakan 5.000 pada pertengahan Mei sekarang, dan pada akhir Mei, kasus dapat meningkat menjadi 6.000 hingga 7.000, tergantung pada kita, apakah kita memutus rantai infeksi."
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak