
Untung & Aman, Mudahnya Investasi Reksa Dana Bagi Pemula

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan ventura global, Sequoia Capital, Tencent baru-baru ini menyuntik modal ke perusahaan rintisan aplikasi investasi reksa dana Bibit.id dengan nilai investasi sebesar US$ 65 juta atau setara Rp 943 miliar.
Rencananya, pendanaan yang diraih akan digunakan untuk peluncuran produk dan fitur baru, pengembangan teknologi, perekrutan karyawan, dan meningkatkan edukasi serta kesadaran akan berinvestasi.
Bibit menjadi salah satu agen penjual reksa dana yang bisa diakses secara online. Meski baru tiga tahun berkecimpung di bisnis ini, nyatanya Bibit sudah bisa bersaing di pasaran. Terbukti dengan minat investor ritel yang tertarik menggunakan Bibit untuk investasi reksa dana.
Salah satunya adalah Novi Tri Jayanti (25 tahun) yang mulai belajar investasi reksa dana menggunakan Bibit. Sebagai investor awam, dirinya sempat takut untuk terjun ke pasar modal. Namun berbekal informasi dari sosial media salah satunya Instagram, dia mantap menggunakan Bibit.
Awalnya dia sempat menggunakan aplikasi lain dalam menempatkan dana investasinya. Namun, setelah mempelajari fitur pada Bibit, dia memutuskan untuk beralih karena beberapa alasan.
"Cara top up mudah, karena bisa pakai virtual account beberapa bank, kebetulan bank saya ada," katanya.
Fitur kedua yang memudahkan untuknya adalah Robo. Fitur ini berguna dan membantu dirinya dalam memilih jenis reksa dana yang tepat. Sebagai investor pemula, dirinya memang masih harus banyak belajar, terutama untuk menemukan jenis reksa dana yang tepat sesuai tujuan investasinya.
Selanjutnya, setiap reksa dana yang dibeli di Bibit, bisa diberi nama sesuai dengan tujuan investasinya. Misalnya, untuk dana darurat, membayar uang kuliah, hingga keperluan lainnya seperti jalan-jalan yang memang hobinya.
"Jadi nggak bingung, karena bisa diberi nama. Saya punya beberapa jenis dan semua ada namanya," tegas dia.
Selain mudah, pembelian reksa dana juga bisa dengan nominal Rp 10 ribu. Hal ini menurutnya sangat memudahkan terutama bagi pemula yang masih ingin belajar dan mencoba. Dengan memulai dari nominal kecil, dia mengaku saat ini semakin percaya diri dan terus menambah dana investasinya.
Fitur yang juga menurutnya memudahkan adalah Gift Card Reksa dana. Yang satu ini cocok sekali dimanfaatkan untuk kondisi saat ini, yang mengharuskan orang untuk membatasi mobilisasi. Dia menggunakan fitur ini untuk memberikan hadiah kepada teman-temannya yang menikah hingga berulang tahun.
"Acara pernikahan virtual, pernah saya amplopin teman tapi pakai voucher reksa dana Bibit. Ya sekalian, biar mereka juga belajar investasi," ujarnya lagi.
Halaman berikutnya >>>>>>>>>>>>>> Reksa Dana Jadi Primadona
Reksa dana memang menjadi salah satu instrumen investasi yang cocok bagi pemula. Perencana keuangan, Andreas Hartono menyebutkan setidaknya ada 3 alasan kenapa reksa dana bisa dijadikan pilihan investasi.
"Pertama (investasi) dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Secara kemampuan, MI ini lebih mumpuni dibanding dengan orang awam. Jadi simpel, kita tinggal titipkan uang," ujarnya.
Kedua, murah. Reksa dana dinilai murah karena saat ini dengan modal Rp 10 ribu sudah bisa berinvestasi. Berbeda dengan saham, yang butuh modal lebih besar.
Ketiga, semua investasi harus punya tujuan di mana ini bisa dicapai dengan investasi di reksa dana. Misalnya, seseorang memiliki target di masa depan dengan jumlah tertentu. Jumlah tersebut sudah mempertimbangkan inflasi yang bisa terjadi kapan saja.
Dari jumlah tersebut, maka bisa dihitung berapa yang bisa dikumpulkan dengan menempatkan uang yang dimiliki pada instrumen reksa dana. Artinya, investasi yang dikeluarkan tetap setiap bulannya.
"Misal perlu Rp 330 ribu per bulan. Investasi dengan nilai tetap ini menjaga cash flow. Beda dengan saham, yang harganya fluktuatif," katanya lagi.
Saat ini, lanjut Andreas, pembelian reksa dana juga semakin mudah karena banyaknya platform digital. Aplikasi ini memungkinkan investor membeli reksa dana hanya menggunakan smartphone.
"Jaman dulu mesti ke bank, isi aplikasi. Sekarang dengan digital ini bisa beli reksa dana," tegasnya.
Berbicara mengenai kemudahan pembelian reksa dana melalui online, Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana & Investasi (APERDI), Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan salah satu alasan jumlah investor reksa dana mengalami peningkatan karena pembeliannya yang semakin mudah.
Hal ini yang mendorong investor reksa dana pun bertambah pesat . Pada akhir 2020, jumlah investor reksa dana menembus 3,16 juta investor, melesat 78,38% dibandingkan dengan akhir 2019 sebanyak 1,77 juta. Bila dirata-rata investor reksa dana bertambah 115 ribu akun setiap bulan di 2020.
Namun, itu bukan yang terkencang. Pada kuartal I-2021, investor reksa dana sudah menembus 4,17 juta orang. Artinya dalam 3 bulan investor reksa dana bertambah lebih dari 1 juta, atau 336 ribu per bulan.
Berdasarkan data APERDI dana kelolaan (asset under management) reksa dana pada akhir 2020 menembus Rp 573,5 triliun naik 6% dari posisi tahun lalu yang sebesar. Hal ini cukup positif karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,13% pada 2020 dengan posisi 5.979,07.
Namun, pada Kuartal I-2021 AUM reksa dana terkoreksi menjadi Rp 566,1 T, karena adanya penurunan valuasi aset dasarnya. Sementara itu, data unit penyertaan reksa dana per Des 2020 sebesar 424,8 miliar tumbuh 2% dibandingkan Des 2019. Adapun year to date hingga kuartal I-2021 unit penyertaan masih tumbuh 2%.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Dalam 22 Hari AUM Syailendra Melesat 13%