Berkah BP Tapera, AUM Reksa Dana Ditarget Naik 10-15% di 2021

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 February 2021 19:45
cover topik/Reksa dana anjlok thumbnail/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: cover topik/Reksa dana anjlok thumbnail/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) menargetkan pada tahun ini dana kelolaaan reksa dana akan tumbuh sebesar 10-15%. Kondisi ini mempertimbangkan kondisi pasar saham yang tahun ini sudah lebih baik dari sebelumnya sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Ketua Presidium APRDI, Prihatmo Hari Mulyanto menjelaskan, katalis positif lainnya yang juga mengerek penambahan dana kelolaan dan investor reksa dana adalah tren suku bunga yang diproyeksikan masih akan terjaga rendah. Selain itu, rencana perusahaan manajer investasi mengelola iuran BP Tapera melalui skema Kontrak Investasi Kolektif (KIK) diyakini akan memberikan kontribusi pada meningkatnya dana kelolaan industri reksa dana.

"Investor cari alternatif investasi dengan return yang lebih bagus. Underlying saham akan tumbuh, fixed income akan tumbuh," ujarnya, Kamis (4/2/2021).

Sekadar gambaran saja, pada tahun lalu, menurut data Otoritas Jasa Keuangan, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sampai dengan 29 Desember 2020 naik sebesar 6,85% menjadi Rp 579,33 triliun dari tahun sebelumnya Rp 542,2 triliun.

"Kami optimis AUM [Asset Under Management] bisa tumbuh 10-15%," katanya menjelaskan.

Pada kesempatan sama, Direktur KSEI Supranoto Prajogo menjelaskan, tahun ini penambahan investor reksa dana cukup eksponensial. Hal ini tak lain dari kontribusi selling agent (SA) dari 11 perusahaan fintech yang terus meningkat.

Bila dilihat trennya sejak 2016 dana kelolaannya baru hanya Rp 43,39 miliar, namun sampai dengan 23 Desember mengalami kenaikan 145 kali menjadi Rp 6,31 triliun. Reksa dana pasar uang masih menjadi favorit dengan jumlah investor terbanyak, yakni lebih dari 735 ribu investor dengan dana kelolaan di 11 selling agent sebesar 2,92 triliun.

"Dengan penambahan investor 300 ribu sebulan, semester pertama akan ada penambahan 1,5 juta sampai 1,8 SID baru," kata Supranoto Prajogo.

Angka tersebut, kata dia akan cukup realistis tercapai sejalan dengan adanya kebijakan BP Tapera.

Tak hanya itu, mulai 18 Februari ini, laporan transaksi investor reksa dana sepenuhnya akan disampaikan secara elektronik melalui sistem AKSes KSEI meliputi surat konfirmasi subscription, redemption, dan switching serta laporan bulanan. AKSes KSEI merupakan platform elektronik yang dapat digunakan investor untuk melihat portofolio investasi pasar modal secara terintegrasi untuk saham, obligasi maupun reksa dana.

Peraturan ini sejalan dengan Surat Edaran Nomor 1/SEOJK.04/2020 tanggal 17 Februari 2020 tentang Tata Cara Penyampaian Surat atau Bukti Konfirmasi dan Pelaporan Berkala Reksa Dana Secara Elektronik Melalui Sistem Pengelolaan Investasi Terpad. Aturan tersebut berlaku 12 bulan ke depan.

"Dengan laporan secara elektronik tersebut, maka investor dapat memonitor secara langsung kepemilikan Reksa Dana melalui fasilitas AKSes KSEI secara online sehingga meningkatkan transparansi dan perlindungan terhadap investor," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Dalam 22 Hari AUM Syailendra Melesat 13%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular