Roundup

Besok Libur, 10 Kabar Ini Layak Disimak nih Sebelum Trading!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 May 2021 08:45
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah peristiwa terjadi pada emiten di pasar saham dalam negeri pada perdagangan kemarin Senin (10/5/2021), mulai dari keputusan investasi baru hingga aksi korporasi lainnya.

CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan hari terakhir pekan ini Selasa (11/5/2021) dibuka.

1. Resmi! Telkomsel Suntik Lagi Gojek Rp 4,4 T

Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) resmi kembali menginvestasikan dana senilai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$) di Gojek seiring dengan kolaborasi untuk mengakselerasi kemajuan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air yang lebih jauh lagi.

Manajemen Telkomsel mengungkapkan, baik Telkomsel maupun Gojek memaknai investasi lanjutan ini sebagai momentum untuk memperkuat dan memperdalam kolaborasi dalam menghadirkan layanan digital komprehensif serta melahirkan lebih banyak solusi inovatif.

Kedua perusahaan juga akan terus mendorong pemanfaatan teknologi terdepan secara lebih dalam di setiap aspek kehidupan dari seluruh lapisan masyarakat.

Beberapa analis mencermati imbas positif dari suntikan dana Telkomsel setara Rp 4,3 triliun kepada Gojek akan bisa terlihat pada strategi dan target dari aksi korporasi.

Misalnya Telkomsel bisa mendapatkan pelanggan baru dari mitra-mitra Gojek yang menggunakan Simpati atau kartu Halo.

Sebagai informasi, pada akhir 2019 lalu jumlah mitra Gojek tercatat sebanyak 1,8 juta orang terdiri dari 600 ribu pengemudi GoCar dan 1,2 juta orang pengemudi Goride. Tambahan modal dari Telkomsel tersebut tentunya bisa digunakan untuk melakukan ekspansi layanan sehingga memberikan dampak positif bagi Telkomsel.

Sementara bagi Telkom, kontribusi Telkomsel ini merupakan penyumbang konsolidasi paling besar. Sehingga harapannya dengan adanya tambahan pelanggan baru dari Gojek maka diharapkan pendapatan layanan dan konsolidasi akan berdampak positif

Manajemen Telkomsel menyatakan investasi ini menjadi momentum integrasi ekosistem kedua perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mitra. Serta menghadirkan lebih banyak solusi yang mampu mengembangkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan strategi digitalisasi sebagai motor penggerak bisnis di tengah pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditetapkan Telkom sebagai induk usaha Telkomsel.

Strategi digitalisasi terbukti berhasil membuat Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 136,46 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 0,7 persen jika dibandingkan tahun 2019.

Selain itu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan tahun 2020 tercatat sejumlah Rp 72,08 triliun dengan laba bersih Rp 20,80 triliun. Di mana masing-masing tumbuh sebesar 11,2 persen dan 11,5 persen dibandingkan tahun 2019.

Analis Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat dan Henry Tedja dalam risetnya menyatakan kinerja Telkom sepanjang tahun lalu lebih baik dibandingkan ekspektasi mereka.

Estimasinya pertumbuhan laba Telkom hanya akan mencapai 8,1 persen. Namun ternyata bisa kembali tumbuh dua digit

Keduanya juga menyebut Telkom memiliki arus kas dan neraca keuangan yang sehat sepanjang 2020. Kondisi yang menurut mereka memberikan angin segar bagi investor dari sisi pembagian dividen.

Senada dengan Mandiri Sekuritas, kajian Nomura International Ltd terhadap emiten berkode saham TLKM juga menyatakan Telkom berhasil mencatatkan kinerja yang bagus sepanjang tahun lalu.


2. Tambah Modal, Emiten Luhut Siap Rights Issue 1,8 Miliar Saham

Perusahaan tambang terintegrasi, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) atau dulu bernama PT Toba Bara Sejahtra, siap menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Jumlah maksimal rencana pengeluaran saham dengan HMETD ini sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 atau 1,88 miliar saham saham dengan nilai nominal Rp 50/saham. Hanya saja harga pelaksanaan belum ditentukan.

Saham yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan serta mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

3. Jadi Pengendali baru, Prime Capital Tender Offer Saham MITI

PT Prime Capital Asia (PAC) akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer) setelah resmi menjadi pemegang saham pengendali emiten pertambangan batu granit dan industri migas PT Mitra Investindo Tbk (MITI) pada Februari lalu.

Menurut keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), PAC akan melakukan penawaran sebanyak-banyaknya 467.040.213 saham MITI yang dimiliki oleh pemegang saham yang ditawarkan, termasuk saham publik.

Jumlah ini mewakili sekitar 19,12% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan per tanggal penawaran tender wajib ini.

4. Perhatian! KB Bukopin Siap Rights Issue 35 Miliar Saham Baru

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bakal melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 35.214.28.984 saham kelas B dengan nominal Rp 100/saham.

Aksi korporasi ini merupakan penawaran umum terbatas (PUT) HMETD ke VI yang akan diselenggarakan perusahaan.

Dalam pengumuman yang diterbitkan perusahaan, aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka memenuhi regulasi pemenuhan modal minimum dan menunjang pengembangan usaha sesuai dengan strategi perusahaan. Sehingga ke depannya dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi pemegang saham.

5. Tok! Liang Xian Jadi Investor Baru Mayapada, Direksi Diganti

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSB) bank milik taipan Dato' Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) resmi menyetujui penegasan susunan pemegang saham baru dengan masuknya investor baru yakni Liang Xian Ltd yang berbasis di British Virgin Islands (BVI).

Rapat yang digelar pada Senin ini (10/5/2021) menyetujui penegasan susunan pemegang saham sehubungan dengan masuknya pemegang saham baru yakni Liang Xian dengan pembelian sebanyak 1.466.033.913 saham MAYA atau 12,39%, berdasarkan surat yang dikeluarkan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korporasi.

Dengan demikian, berikut susunan pemegang saham MAYA per 5 Mei sebagai berikut:

NEXT: Simak Kabar Pan Brothers hingga BBTN

6. Rating Fitch Pan Brothers Nyaris Default, Ini Kata Manajemen!

Emiten tekstil dan garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menjelaskan persoalan penurunan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) perusahaan dari C menjadi RD atau Restricted Default oleh lembaga pemeringkat global Fitch Ratings. Peringkat utang RD itu adalah satu tingkat di atas D atau default (gagal bayar).

"Fitch memang telah menurunkan peringkat menjadi RD dari C," kata Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/5/2021).

Hanya saja Fitri menegaskan pihaknya terkait dengan NDA (non disclosure agreement) dengan para pihak sehingga tidak dapat menyampaikan keterangan atau penjelasan terkait yang diminta BEI berkaitan dengan penjelasan detail.

7. Dekati Kesepakatan, PTBA Segera Garap Proyek Gasifikasi

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sedang mempersiapkan segala persyaratan untuk memulai pengerjaan proyek gasifikasi batu bara yakni mengubah batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) yang masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengungkapkan saat ini proses studi kelayakan untuk proyek ini sudah rampung dan tengah dilakukan negosiasi mengenai biaya-biaya prosesnya. Menurutnya saat ini negosiasi sudah mendekati kesepakatan dengan partner kerjasama, sehingga proyek bisa segera dimulai.

"Sepertinya sudah mau deal, mudah-mudahan di kuartal II-2021 bisa deal semuanya. Yang lebih menggembirakan lagi adalah dukungan dari pemerintah 100%, sehingga kami sebagai manajemen bisa masuk ke bisnis tersebut dengan aman," kata Suryo dalam Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia belum lama ini.

8. Terkuak! Multistrada Buka-bukaan Kenapa Batal Delisting

Pertanyaan berkaitan dengan alasan batal delisting-nya PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai mengemuka dalam paparan publik insidentil (public expose insidentil) perusahaan yang digelar pada Jumat (7/5/2021) pekan lalu.

Sejumlah pemegang saham mempertanyakan alasan pembatalan rencana perusahaan menjadi perusahaan private (go private). Dalam forum tersebut, manajemen menjelaskan pihaknya masih mengevaluasi di internal perusahaan.

"Tapi kami memang memiliki keyakinan bahwa integrasi dengan Grup Michelin itu bisa difasiitasi lebih baik jika perusahaan diubah menjadi perusahaan tertutup," tulis manajemen MASA, dalam hasil paparan publik yang disampaikan kepada BEI, dikutip Senin (10/5/2021).

9. Mau Caplok RS EMC Rp 1,4 T, Omni Hospitals Rights Issue Gede

Emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals, PT Sarana Medika Metropolitan Tbk (SAME) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 5.714.285.000 saham baru.

Perseroan menetapkan nilai nominal Rp 20/saham, tapi harga pelaksanaan penerbitan saham baru ini belum ditetapkan. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/5/2021) ini untuk meminta persetujuan pemegang saham.

Jika mengacu pada asumsi harga saham SAME pada perdagangan awal Senin ini, di Rp 575/saham, Omni berpotensi meraih dana rights issue Rp 3,29 triliun.

10. Asyik! Karyawan BTN Dapet Insentif Saham Rp 275 M

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memberikan variable compensation dalam bentuk insentif jangka panjang (long term incentive/LTI) senilai Rp 275 miliar kepada para karyawannya. Dana ini digunakan untuk membeli saham perusahaan di pasar sekunder.

Pemberian variable compensation ini dinilai memberikan sentimen positif kepada kinerja perusahaan karena kepemilikannya ditujukan untuk pengurus dan pegawai perusahaan. Sehingga diharapkan dengan insentif ini diharapkan pelaksanaan budaya berbasis kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi stabilisasi harga saham perusahaan.

Dana senilai Rp 275 miliar dilaksanakan dalam tiga periode. Sebanyak 50% telah dilaksanakan di tahun lalu, akan dilanjutkan dengan pembelian sebanyak 25% dari total anggaran di tahun ini.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular