
Besok Libur, 10 Kabar Ini Layak Disimak nih Sebelum Trading!

6. Rating Fitch Pan Brothers Nyaris Default, Ini Kata Manajemen!
Emiten tekstil dan garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menjelaskan persoalan penurunan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) perusahaan dari C menjadi RD atau Restricted Default oleh lembaga pemeringkat global Fitch Ratings. Peringkat utang RD itu adalah satu tingkat di atas D atau default (gagal bayar).
"Fitch memang telah menurunkan peringkat menjadi RD dari C," kata Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/5/2021).
Hanya saja Fitri menegaskan pihaknya terkait dengan NDA (non disclosure agreement) dengan para pihak sehingga tidak dapat menyampaikan keterangan atau penjelasan terkait yang diminta BEI berkaitan dengan penjelasan detail.
7. Dekati Kesepakatan, PTBA Segera Garap Proyek Gasifikasi
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sedang mempersiapkan segala persyaratan untuk memulai pengerjaan proyek gasifikasi batu bara yakni mengubah batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) yang masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengungkapkan saat ini proses studi kelayakan untuk proyek ini sudah rampung dan tengah dilakukan negosiasi mengenai biaya-biaya prosesnya. Menurutnya saat ini negosiasi sudah mendekati kesepakatan dengan partner kerjasama, sehingga proyek bisa segera dimulai.
"Sepertinya sudah mau deal, mudah-mudahan di kuartal II-2021 bisa deal semuanya. Yang lebih menggembirakan lagi adalah dukungan dari pemerintah 100%, sehingga kami sebagai manajemen bisa masuk ke bisnis tersebut dengan aman," kata Suryo dalam Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia belum lama ini.
8. Terkuak! Multistrada Buka-bukaan Kenapa Batal Delisting
Pertanyaan berkaitan dengan alasan batal delisting-nya PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai mengemuka dalam paparan publik insidentil (public expose insidentil) perusahaan yang digelar pada Jumat (7/5/2021) pekan lalu.
Sejumlah pemegang saham mempertanyakan alasan pembatalan rencana perusahaan menjadi perusahaan private (go private). Dalam forum tersebut, manajemen menjelaskan pihaknya masih mengevaluasi di internal perusahaan.
"Tapi kami memang memiliki keyakinan bahwa integrasi dengan Grup Michelin itu bisa difasiitasi lebih baik jika perusahaan diubah menjadi perusahaan tertutup," tulis manajemen MASA, dalam hasil paparan publik yang disampaikan kepada BEI, dikutip Senin (10/5/2021).
9. Mau Caplok RS EMC Rp 1,4 T, Omni Hospitals Rights Issue Gede
Emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals, PT Sarana Medika Metropolitan Tbk (SAME) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 5.714.285.000 saham baru.
Perseroan menetapkan nilai nominal Rp 20/saham, tapi harga pelaksanaan penerbitan saham baru ini belum ditetapkan. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/5/2021) ini untuk meminta persetujuan pemegang saham.
Jika mengacu pada asumsi harga saham SAME pada perdagangan awal Senin ini, di Rp 575/saham, Omni berpotensi meraih dana rights issue Rp 3,29 triliun.
10. Asyik! Karyawan BTN Dapet Insentif Saham Rp 275 M
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memberikan variable compensation dalam bentuk insentif jangka panjang (long term incentive/LTI) senilai Rp 275 miliar kepada para karyawannya. Dana ini digunakan untuk membeli saham perusahaan di pasar sekunder.
Pemberian variable compensation ini dinilai memberikan sentimen positif kepada kinerja perusahaan karena kepemilikannya ditujukan untuk pengurus dan pegawai perusahaan. Sehingga diharapkan dengan insentif ini diharapkan pelaksanaan budaya berbasis kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi stabilisasi harga saham perusahaan.
Dana senilai Rp 275 miliar dilaksanakan dalam tiga periode. Sebanyak 50% telah dilaksanakan di tahun lalu, akan dilanjutkan dengan pembelian sebanyak 25% dari total anggaran di tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
