Roundup

BCA Sekuritas Mau Masuk FREN, Jerry Ng Buka Suara soal BFIN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 April 2021 09:23
Jerry Ng
Foto: dok. BTPN

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir pekan lalu beberapa rencana aksi korporasi perusahaan dilaporkan akan dilakukan tahun ini. Selain itu juga beberapa kinerja perusahaan yang berakhir pada tahun lalu juga masih terus dirilis oleh emiten.

CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menghadapi perdagangan saham di Senin ini (19/4/2021).

1. HK Siapkan Anak Usaha IPO

Anak usaha PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Hakaaston juga PT HK Realtindo bakal melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO). Dari tiga anak usaha, yang terdekat aksi IPO hanya satu perusahaan di 2021.

"Terdekat pada akhir tahun ini adalah PT Hutama Karya Infrastruktur yang lebih dahulu," kata Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harti dalam webinar Mengukur Infrastruktur, Jumat (16/4/2021).

Budi menjelaskan diharapkan dari IPO PT Hutama Karya Infrastruktur ini bisa mendapat dana sekitar Rp 2 triliun, yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan.

2. Tak Ada Mudik 2021, Garuda Genjot Angkutan Kargo

Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyebutkan pendapatan dari kargo saat ini besarannya sudah hampir menyamai pendapatan pengangkutan penumpang. Terlebih dengan diberlakukannya aturan larangan mudik tahun ini, maka pendapatan dari kargo diproyeksikan akan bisa mengungguli pendapatan penumpang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dengan adanya larangan mudik, perusahaan akan menyesuaikan operasionalnya selama periode yang ditentukan. Namun untuk jadwal tersebut, masih ada pengecualian untuk kalangan tertentu sehingga perusahaan akan menyesuaikan dengan tingkat permintaan yang ada.

3. Bank Jago Disebut Mau Caplok BFI Finance, Ini Kata Jerry Ng

PT Bank Jago Tbk (ARTO) dikabarkan akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan (multifinance) mobil baru dan bekas, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), perusahaan yang juga dikendalikan oleh Northstar Pacific milik Patrick Sugito Walujo, partner dari bankir senior Jerry Ng.

Komisaris Utama Bank Jago Jerry Ng pun buka suara terkait dengan kabar tersebut. Hanya saja mantan Dirut PT Bank BTPN Tbk (BTPN) ini tidak membantah atau membenarkan hal itu.

"Aplikasi bank Jago diluncurkan kemarin. Fokus utama kami pada saat ini adalah Bank Jago. Mohon dukungannya untuk Bank Jago. Salam," kata Jery Ng, dilansir detikcom, Jumat (16/4/2021).

4. Jumbo! Induk Usaha Widodo Makmur Siap IPO Bidik Rp 6 T

Perusahaan pangan dan properti, PT Widodo Makmur Perkasa berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) jelang akhir tahun ini. Perusahaan ini adalah induk PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/2/2021).

Dari aksi korporasi ini perusahaan menargetkan bisa mengantongi dana hingga Rp 5,5 triliun atau nyaris Rp 6 triliun dengan melepas sebanyak-banyak 30% saham ke publik.

CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan IPO ini merupakan bagian dari rencana pengembangan perusahaan hingga 5 tahun ke depan. Diperkirakan saat tercatat, perusahaan akan memiliki kapitalisasi pasar Rp 18 triliun-Rp 21 triliun.

NEXT: Ada Berita FREN hingga Rugi ASRI

5. Tutup Buku 2020, Laba Emiten Ternak Ayam Ini Naik 101%

Emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) sepanjang tahun lalu mencatatkan laba bersih senilai Rp 72,96 miliar sepanjang 2020 lalu. Nilai tersebut naik tajam dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 36,15 miliar atau naik 101,79% secara tahunan (year on year/YoY).

Berdasarkan laporan keuangannya, nilai laba per saham juga naik hingga Rp 16,78 dari akhir Desember 2019 yang senilai Rp 11,67.

Meroketnya laba bersih ini salah satunya disebabkan karena pendapatan perusahaan yang melonjak hingga 99,28% YoY menjadi sebesar Rp 1,14 triliun hingga periode 31 Desember 2020. Dari pendapatan sepanjang 2019 yang senilai Rp 576,71 miliar.

6. Parah! Gegara Corona, Alam Sutera Rugi hingga Rp 1 T di 2020

Perusahaan pengembang properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), baru saja menyampaikan laporan keuangan konsolidasi sepanjang tahun 2020.

Perusahaan yang proyek pertamanya merupakan pengembangan kawasan terpadu di Serpong Utara itu mencatatkan kerugian bersih hingga Rp 1,03 triliun, dari yang sebelumnya memperoleh keuntungan bersih Rp 1,01 triliun pada tahun 2019.

Rugi bersih yang dibukukan perusahaan membuat para pemegang saham ikut mengalami kerugian Rp 52,3 per lembar saham.

7. Emiten Lain Untung, Rokok Bentoel Malah Rugi Rp 2,6 T di 2020

PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) salah satu emiten rokok besar di Indonesia mencatatkan rugi bersih Rp 2,67 triliun pada 2020. Adapun pada tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2019, emiten rokok milik British American Tabacco ini mencatatkan laba bersih Rp 50,6 miliar.

Mengutip laporan keuangan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (16/4/2021) sepanjang 2020, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp 13,89 triliun.

Angka penjualan tersebut mengalami penurunan 33,3% dibanding dengan tahun 2019 yang mencatatkan penjualan sebesar Rp 20,8 triliun. Selanjutnya, beban pokok penjualan sepanjang 2019 tercatat sebesar Rp 12,5 triliun. Angka tersebut turun 29,5% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17,74 triliun.

8. FREN Rights Issue Rp 697 M, BCA Sekuritas dan Sinarmas Mau Masuk

Perusahaan telekomunikasi milik grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) IV dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Ditargetkan perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp 697,87 miliarr dari aksi korporasi ini.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, akan dilakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 5.815.610.387 saham biasa atas nama seri C dengan nominal Rp 100. Harga pelaksanaannya ada di Rp 120/saham, artinya akan mendapatkan dana segar Rp 697,87 miliar.

Pemegang saham perusahaan, PT Bali Media Telekomunikasi (10,68% kepemilikan) telah menyatakan akan melaksanakan haknya. Sedangkan PT Global Nusa Data (26,39% kepemilikan) dan PT Wahana Inti Nusantara (16,11% kepemilikan) tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini.

Dalam hal tidak diserapnya seluruh saham yang diterbitkan oleh pemegang saham, maka PT Sinarmas Sekuritas dan PT BCA Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga.

9. Garap Proyek TOD, Adhi Commuter Terbitkan Obligasi Rp 500 M

Perusahaan pengembang hunian Transit Oriented Development (TOD), PT Adhi Commuter Properti (ADCP), berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar.

Rencananya, dana penerbitan dari hasil obligasi tersebut akan dipakai untuk menambah portofolio dan ekspansi usaha seiring dengan semakin mendominasi properti di area TOD.

"Perseroan dalam waktu dekat berencana untuk menerbitkan surat utang sebesar Rp 500 miliar. Dana hasil Penawaran Umum Obligasi I Adhi Commuter Properti tersebut akan dipakai untuk belanja menambah land bank dan pendanaan sejumlah proyek," ungkap manajemen ACP, dalam keterangannya, dikutip Jumat (16/4/2021).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular