
Waspada! Bursa Asia Merah, IHSG Rawan Jatuh di Awal Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak sideways. Ada peluang, IHSG bakal kembali terkoreksi dan berbalik ke level psikologis di bawah 6.000 poin.
Meski demikian, pada Jumat kemarin (16/4/2021) IHSG ditutup menguat sebesar 0,11% ke level 6.086,25 dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,57 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,04 juta kali. Penguatan ini ditopang oleh pembelian bersih investor asing senilai Rp 296,67 miliar.
Samuel Sekuritas, dalam risetnya memaparkan, IHSG saat ini masih berusaha menguji level resisten (batas atas) 6.100. Jika tidak bisa breakout atau ditembus, market rawan kembali tertekan dan balik uji support (batas bawah) 5.900.
"HSG diperkirakan akan bergerak sideways di kisaran 5.900 sampai dengan 6.100," ungkap Samuel Sekuritas, Senin (19/4/2021).
Sementara itu, pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai, Senin ini, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya menyusul terjadinya penguatan Indeks Dow Jones di bursa AS Wall Street ke level tertinggi baru kembali di level 34,200 setelah di hari Jumat menguat sebesar +0.48% disertai naiknya harga beberapa komoditas, penguatan rupiah sebesar +0.34% di level Rp 14.565 serta berlanjutnya net buy investor asing.
"IHSG diperkirakan menguat pada rentang 6.043 - 6.134," kata Edwin.
Sementara itu, sentimen di dalam negeri yang patut diperhatikan pelaku pasar ialah posisi utang Luar Negeri (ULN) Indonesia di bulan Februari 2021 tumbuh 4,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,7% (yoy).
Bank Indonesia (BI) mencatat saat ini ULN mencapai USD422,6 miliar ini setara Rp6.169 triliun (1 USD = Rp14.600). Posisi ULN Pemerintah pada Februari 2021 mencapai 209,2 miliar dolar AS.
Sedangkan posisi ULN swasta pada Februari 2021 sebesar 210,5 miliar dolar AS, didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,0% terhadap total ULN swasta.
Di sisi lain, bursa Asia mayoritas dibuka melemah pada perdagangan awal pekan Senin (19/4/2021) ini, seiring dari sikap investor yang mengamati saham Alibaba di Hong Kong, menyusul perkembangan lain antara afiliasi Ant Group dengan miliarder China Jack Ma.
Hanya indeks Straits Times (STI) Singapura yang dibuka naik tipis 0,04% pada perdagangan hari ini. Sedangkan sisanya dibuka di zona merah.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,28%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,36%, Shanghai Composite China terpangkas 0,27%, dan KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,05%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500