
Buset! Baru Listing 5 Hari Saham Sawit TP Rachmat ARA Terus

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak awal initial public offering (IPO) saham emiten perkebunan kelapa sawit milik Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) terus melaju kencang di zona hijau hingga pagi ini, Jumat (16/4/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.04 WIB, saham emiten yang baru IPO Senin lalu (12/4) ini kembali menyentuh auto rejection atas (ARA) sebesar 25,76% ke Rp 655/saham.
Dengan demikian, sejak awal melantai di bursa (listing) TAPG terus menyentuh ARA selama 5 hari beruntun.
Alhasil, saham ini sudah meroket 227,5% dari awal IPO hingga pagi ini.
Melejitnya saham-saham pendatang baru di bursa pada awal-awal setelah IPO bukanlah fenomena baru.
Ambil contoh, saham emiten perhotelan, Sunter Lakeside Hotel (SNLK) yang IPO pada 29 Maret lalu, melejit empat hari beruntun, dengan tiga di antaranya menyentuh ARA.
Kemudian, saham emiten produsen laptop brand Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) yang listing pada 30 Maret 2021, terus melesat selama 7 hari berturut-turut, dengan 4 kali menyentuh ARA.
Contoh ketiga, emiten penyedia furniture, PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) yang melantai sejak 7 April 2021 terus melonjak selama 7 hari beruntun. Namun, reli penguatan tersebut berakhir pada pagi ini, karena saham ini ambles lebih dari batas ARB 'normal' (7%), yakni 9,84%. Asal tahu saja, LFLO tercatat di papan akselerasi.
Papan akselerasi ini khusus untuk perusahaan yang memiliki aset maksimal Rp 50 miliar. Perusahaan ini juga tak wajib sudah mengantongi laba, alias boleh merugi saat menjadi emiten di pasar modal asalkan manajemennya bisa menjanjikan sustainalibitas perusahaan.
Menurut aturan BEI, soal pencatatan papan akselerasi, salah satu pembeda paling signifikan antara saham di papan akselerasi dan lainnya adalah batasan harga saham terendah di papan akselerasi bisa sampai Rp 1/saham.
Namun, ada juga kalanya saham-saham baru IPO malas langsung ambles sehari setelah listing. Ini terjadi pada saham emiten jasa konstruksi PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) yang IPO pada 9 April lalu. Setelah ditutup naik 9,60% ke Rp 137/saham pada hari pertama IPO, saham yang juga tercatat di papan akselerasi ini langsung ambles lebih dari 9% selama tiga hari beruntun.
Kendati pada Kamis (15/4) sempat kembali rebound 1,98%, pada pagi ini saham FIMP anjlok 7,77% ke RP 95/saham/
Sebelumnya, TAPG mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (12/4/2021).
Perseroan melepas sebanyak 866,20 juta saham baru atau sebanyak 4,36% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum,dengan harga pelaksanaan Rp 200 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 173,24 miliar.
TAPG juga mengadakan Program Pemberian Saham Penghargaan Dalam Program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak 0,57% dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 4.897.000 saham. Saham yang ditawarkan merupakan Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng mengatakan, dana yang diperoleh dari penawaran umum ini akan digunakan perseroan untuk meningkatkan penyertaan modal pada perusahaan anak, yaitu PT Agro Multi Persada (AMP) yang kemudian akan disalurkan kepada perusahaan anak AMP, yaitu PT Sukses Karya Mandiri (SKM) untuk belanja modal dan modal kerja sehubungan dengan pembangunan pabrik SKM di K alimantan Tengah.
"Selain itu perseroan juga akan menggunakan sisa dana untuk modal kerja berupa pembelian pupuk," kata Joni, dalam keterangan pers, Senin (12/4/2021).
Saat ini, TAPG beroperasi di 24 lokasi perkebunan kelapa sawit, 1 perkebunan karet, 15 pabrik kelapa sawit, 1 pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS ) dan 4 kantor cabang Perusahaan Anak yang berlokasi di Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Pemegang saham TAPG saat ini antara lain, PT Persada Capital Investama sebesar 23,24%, PT Triputra Investindo Arya 22,51%. Salween Investment Pte Ltd 20,74%. Selanjutnya, Gochean Holdings Inc 15,13%, PT Daya Adicipta Mustika 14.02% dan sisanya pemegang saham publik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menggurita, Satu Lagi Perusahaan TP Rachmat Siap IPO