
Ada yang Kakap Nih, Perusahaan Sawit TP Rahmat Mau IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang berfokus pada bisnis perkebunan Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada, berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan melepas sebanyak 925 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 4,65% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Belum ditetapkan harga pelaksanaan dari penawaran umum ini.
Namun, sekadar gambaran, dana yang yang terhimpun dari pelaksanaan IPO ini sebesar 79% akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal kepada entitas anak, yakni PT Agro Multi Persada (AMP).
Dana ini nantinya akan digunakan untuk peningkatan modal entitas anak dari AMP, yakni PT Sukses Karya Makmur (SKM), untuk belanjar modal dan pembangunan pabrik di Kalimantan Tengah dengan perkiraan dana sebesar Rp 88 miliar. Sedangkan, modal kerja untuk operasional pabrik diperkirakan sebesar Rp 47 miliar.
"Sisanya sebesar 21% akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja perseroan berupa pembelian pupuk," tulis prospektus Triputra Agro, dikutip Kamis (18/3/2021).
Perseroan sudah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 18-19, 22-25 Maret 2021 dengan perkiraan tanggal efektif 31 Maret 2021.
Adapun, masa penawaran umum dijadwalkan pada 5-6 Maret 2021 dengan tanggal penjatahan pada 8 April 2021. Distribusi saham secara elektronik pada 9 April 2021 dengan pencatatan saham di BEI pada 12 April 2021 mendatang.
Mengacu situs perusahaan, Triputra Agro berdiri pada 2005 dengan nama awal PT Alam Permata Indah. Di tahun yang sama kemudian berganti nama menjadi PT Triputra Agro Persada.
PT Triputra Agro Persada dan afiliasinya merupakan perusahaan yang bergerak dalam budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit serta karet. Saat ini TAP Group beroperasi di beberapa Provinsi di Sumatera dan Kalimantan, yaitu Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Sampai dengan periode 30 September 2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 244,33 miliar, berbalik dari tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian Rp 95,78 miliar. Penjualan perseroan mencapai Rp 3,56 triliun, meningkat dari posisi September 2019 sebesar Rp 2,93 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article TP Rahmat Sukses Bangun Bisnis Logistik Lewat AnterAja
