Internasional

Bujet Utama Biden: Kesehatan, Militer hingga Mobil Listrik!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 April 2021 07:07
Biden
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah merilis tujuh poin yang akan jadi prioritas dalam pemerintahannya untuk mendapatkan bujet anggaran federal yang besar. Beberapa di antaranya menyangkut sektor pertahanan, keimigrasian, dan juga pengelolaan perubahan iklim.

Semua sektor ini mengalami kenaikan permintaan anggaran dari pemerintah pusat. Misalnya saja anggaran militer dan pertahanan dananya naik 1,7% menjadi US$ 753 miliar atau setara dengan Rp 10.919 triliun atau Rp 10 kuadriliun (kurs Rp 14.500/U$).

Berikut rincian ketujuh sektor prioritas Joe Biden, dikutip dari Reuters, Senin (10/4/2021).

1. Anggaran Diskresi

Anggaran diskresi pemerintah federal AS naik 8,4% dibandingkan dengan bujet awal 2021 menjadi sebesar US$ 1,52 triliun atau setara Rp 22 kuadriliun, tidak termasuk dana darurat, dengan fokus utama di kesehatan, pendidikan dan iklim.

Dari jumlah itu, dua pertiganya untuk jaminan sosial dan kesehatan. Anggaran diskresi sering disamakan dengan kebijakan yang berarti kebebasan yang sebebas-bebasnya bagi pemerintah AS untuk bertindak.

Presiden Biden memang menjabarkan adanya perluasan besar-besaran pengeluaran federal pada Jumat lalu (9/4), meminta kenaikan 16%. Pengeluaran sebesar US$ 1,52 triliun itu diusulkan untuk program-program diskresi dan akan secara signifikan mendukung sektor pendidikan, penelitian kesehatan, dan memerangi perubahan iklim.

Jumlah ini muncul di atas paket stimulus Biden senilai US$ 1,9 triliun atau Rp 27 kuadriliun dan rencana terpisah anggaran infrastruktur US$ 2,3 triliun.

2. Militer dan Pertahanan

Anggaran untuk kedua sektor ini akan menghabiskan setengah dari anggaran diskresi AS. Jumlahnya meningkat 1,7% menjadi US$ 753 miliar atau Rp 10.919 triliun yang kemungkinan akan mengecewakan kaum progresif yang berharap pemotongan dana ke Departemen Pertahanan.

Dengan anggaran militer yang lebih rendah dari era Presiden Donald Trump, kemungkinan Biden juga akan kena 'omelan' dari Partai Republik. Partainya pihak Trump ini menginginkan pengeluaran lebih banyak anggaran militer.

3. Kesehatan dan Penelitian Kesehatan

Anggaran Biden termasuk US$ 8,7 miliar atau Rp 126 triliun untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Anggaran itu menjadi yang terbesar diterima lembaga tersebut dalam 2 dekade terakhir.

Selain itu, ada US$ 6,5 miliar atau Rp 94 triliun untuk penelitian baru untuk riset diabetes, Alzheimer dan kanker. Lalu anggaran penelitian pencegahan kecanduan opioid, jumlahnya naik dari US$ 4 miliar atau Rp 58 triliun dari tahun lalu menjadi US$ 10,7 miliar atau Rp 155 triliun.

NEXT: Anggaran Sekolah hingga Beli Mobil Listrik

4. Imigrasi

Anggaran di sektor ini diperuntukkan bagi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sebanyak US$ 52 miliar atau Rp 754 triliun. Sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp 17 triliun dari jumlah tersebut akan dipakai untuk investasi teknologi keamanan.

Adapula pengeluaran untuk progran pengungsi yang saat era Presiden Trump bujetnya dipangkas. Biden juga meningkatkan pendanaan untuk mengurangi penumpukan pada sistem pengadilan imigrasi dan pemrosesan kasus suaka.

5. Perubahan Iklim

Biden juga memasukkan sektor iklim jadi salah satu proposalnya. Dia meningkatkan anggaran sebesar 20% untuk Enviromental Protection Agency dan National Science Fiundation dari tahun lalu. Sektor ini mengalami peningkatan anggaran mencapai US$ 14 miliar atau Rp 203 triliun.

Kemungkinan besar, anggaran ini membalikkan pengeluaran yang sempat dipotong Trump sebelumnya mengenai bahan bakar fosil.

Pemerintah Biden juga menganggarkan US$ 1,2 miliar atau Rp 17 triliun untuk Green Climate Fund, sebagau upaya sang presiden kembali ke Perjanjian Paris soal perubahan iklim.

6. Sekolah

Anggaran lainnya senilai US$ 36,5 miliar atau Rp 529 triliun diperuntukkan untuk sekolah yang paling membutuhkan bantuan yakni kategori Title I. Situs Departemen Pendidikan AS menjelaskan Title I diatur dalam Undang-Undang Pendidikan Dasar dan Menengah. Anggaran ini digunakan memberikan bantuan keuangan kepada lembaga pendidikan lokal dan sekolah dengan jumlah atau persentase tinggi untuk anak dari keluarga bertaraf ekonomi rendah.

Jumlah itu naik US$ 20 miliar dari alokasi bujet 2021 sebelumnya. Pengeluaran itu muncul setelah adanya aturan rencana penyelamatan ekonomi AS.

Dalam UU, AS akan menginvestasikan sebanyak US$ 122 juta atau Rp 2 triliun untuk sekolah umum K-12 (dari taman kanak-kanak sampai kelas 12). Termasuk di dalamnya untuk perawat sekolah dan program kesehatan mental akibat pandemi senilai US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun.

7. Energi dan Mobil Listrik

Pemerintah AS juga mengusulkan membeli mobil listrik untuk keperluan lembaga pemerintah serta stasiun pengisiannya. Anggaran ini mencapai US$ 600 juta atau Rp 8,7 triliun.

Sementara itu alokasi untuk Departemen Energi mencapai US$ 8 miliar atau Rp 116 triliun, naik 27% dan dianggarakan agar departemen itu bisa berinvestasi pada teknologi energi bersih. Selain itu ada juga pendanaan untuk perusahaan kereta api Amtrak sebanyak 35%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular