
Bos OJK: Bank Himbara Siap 'Suntik' Pengusaha Hotel-Restoran!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bank-bank milik negara alias Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) siap mengucurkan modal kerja kepada sektor-sektor yang terdampak parah dari Covid-19 yakni pariwisata, perhotelan, dan restoran, termasuk di Provinsi Bali yang menjadi prioritas.
Bank Himbara yang dimaksud ialah empat bank BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
"Sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran jadi prioritas di Bali. Tadi malam [Kamis malam] sudah rapat dengan Pak Suahasil [Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara] dan dirut Himbara mulai didata seluruh nasabah yang milik Himbara untuk di-rolling modal kerja tambahan," kata Wimboh, dalam acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Bali, Jumat (9/4/2021).
"Apakah yang [termasuk] direstrukturisasi diberikan kredit, boleh," kata Wimboh lagi.
Adapun Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders digelar seagai kolaborasi bersama antara OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan industri jasa keuangan guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Wimboh mengatakan, kebijakan yang diterbitkan OJK bersama stimulus dari Pemerintah dan Bank Indonesia telah membuat stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit memang masih minus sekitar 2%, namun demikian pertumbuhan minus tersebut lebih banyak terjadi karena kredit besar.
"Kredit besar tidak akan recover [pulih] kalau demand belum tumbuh. Bagaimana hotel akan beri kredit kalau pengunjung belum ada. Bagaimana transportasi ngambil modal tambahan kalau gak ada penumpangnya, dan sebagainya."
Hanya saja, kata Wimboh, leading indicator menunjukkan ada tanda-tanda pertumbuhan, sehingga pemangku kepentingan termasuk OJK mulai siap-siap agar semua sektor bisa bertumbuh cepat, terutama sektor perhotelan, cafe, dan restoran.
"Kita tadi ngobrol dengan Pak Menteri ada 7.000 pengunjung ke Denpasar. Pasti hotel-hotel harus siap-siap menyiapkan utilitynya."
"Silakan mulai komunikasi dengan bank dan bank untuk data nasabah buat hotel dan restoran guna membantu bangkit kembali. Termasuk AC yang sudah gak dihidupin setahun dihidupin lagi. Sudah mulai [pengunjung] untuk datang lagi. orkestra ini jangan sampai miss."
"Kalau pengunjung sudah banyak, tapi kita belum siap sangat bahaya. Terima kasih ke Bu Menteri [Menteri Keuangan Sri Mulyani] ada penjaminan baru, dan isu teknikal sudah ditekel, termasuk jumlah perusahaan yang jumlah pegawainya udah diturunkan."
Wimboh menjelaskan, besaran kreditnya boleh lebih dari 1 tahun tenor sesuai dengan kebutuhan. "Suku bunga bisa diturunkan. SDBK [suku bunga dasar kredit] sudah turun dan akan kami monitor terus. Proses penjaminan Askrindo dan LPEI [Indonesia Eximbank] jadi lebih mudah. Kami harapkan ini segera untuk rolling kembali."
OJK berharap tahun ini kredit bisa pulih dengan cepat dengan adanya optimisme yang ada lewat vaksinasi.
"Itu semua kami harapkan di 2021 recovery lebih cepat, optimisme harus ada. Kita datang ke Bali, bahwa kita sudah bisa traveling dan aman. Kita sudah traveling ke Semarang, Surabaya, bahkan Sumatra barat, dan sebagainya dan kita lakukan dengan prokes [protokol kesehatan] yang ketat dan tidak masalah. Kami bersama sektor jasa keuangan untuk 2021 ini kita harapkan jadi momentum kebangkitan kita untuk UMKM dan korporasi."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kumpulkan Pimpinan Bank-bank Kakap, Ini Komitmen Bos OJK
