Simsalabim! Ada Bank Aladin Syariah, Awas Sahamnya Liar...

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 April 2021 13:23
IPO PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), 1 Februari 2021
Foto: IPO PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), 1 Februari 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) yang diadakan pada Rabu (7/4) resmi menyetujui perubahan nama bank menjadi Bank Aladin Syariah (PT Bank Aladin Syariah Tbk).

Hari ini, Jumat (8/4), pasar merespons positif mengenai kabar pergantian nama tersebut. Data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan sesi I hari ini, saham BANK ditutup menguat 2,57% ke posisi Rp 2.790/saham. Nilai transaksi saham yang IPO pada Februari lalu tercatat sebesar Rp 54 miliar.

Di tengah penguatan BANK, asing malah ramai-ramai melego saham ini dengan catatan jual bersih sebesar Rp 1,01 miliar.

Dalam sebulan terakhir, saham BANK masih menghijau 23,66% di tengah tren pelemahan saham-saham bank mini (bank dengan modal inti Rp 1 - 5 triliun) lainnya belakangan. Hal tersebut dikarenakan saham BANK disuspensi oleh bursa hampir sebulan, atau sejak 16 Maret lalu.

Otoritas bursa menggembok saham BANK karena terjadi peningkatan harga yang signifikan pada saham tersebut.

Setelah penghentian perdagangan saham dibuka kembali pada Selasa (6/4), BANK hanya memerah sekali (pada 6 April), kemudian terus melaju di zona hijau hingga siang ini selama tiga hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini melesat 5,28%.

Saham BANK tercatat pertama kali di BEI pada 1 Februari di harga Rp 103/saham sehingga sahamnya sudah melesat 2.608% dari harga saham perdana (initial public offering/IPO).

Adapun perubahan nama Bank Net menjadi Bank Aladin Syariah tersebut akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang.

"Kami melihat Aladin sebagai brand yang memenuhi kriteria ramah di telinga publik, mudah diingat, memiliki asosiasi yang positif namun tidak eksklusif bagi kalangan tertentu saja," kata Dyota Marsudi, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah yang baru, dalam keterangannya, Jumat (9/4/2021).

"Jika dilihat suku katanya, Aladin memiliki arti yang mendalam. Ala berarti dengan atau di atas. Sedangkan Din berarti way of life atau faith", ujar Dyota

Mantan Senior Executive Director of Investments di Vertex Ventures, Singapura, itu mengatakan, Aladin diharapkan dapat menjadi representasi merek yang dinamis dan dapat merangkul berbagai kalangan dengan beragam latar belakang.

"Pergantian nama ini bukan sekadar proses merubah nama dan logo, melainkan juga sebuah transformasi diri menjadi bank yang lebih relevan, merangkul dan dekat kepada masyarakat masa kini melalui pendekatan digitalisasi. Di samping itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua nasabah kami" lanjut Dyota.

Dengan pergantian ini, maka sudah dua kali nama perusahaan berubah. Pertama dari PT Bank Maybank Syariah menjadi PT Bank Net Syariah Indonesia.

Bank Aladin Syariah masih akan melanjutkan pengenalan nama, logo berikut tagline baru dalam acara peluncuran di beberapa bulan ke depan. Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk lebih mendekatkan citra baru perseroan kepada nasabah dan masyarakat.

Jajaran pengurus baru

RUPSLB juga telah menyetujui untuk mengangkat empat anggota direksi dan satu presiden komisaris baru yang akan berlaku efektif setelah dinyatakan lulus fit and proper test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tanda bintang merupakan keterangan menunggu efektif dari OJK.

Di bawah ini profil singkat presiden komisaris dan presiden direktur bank yang baru:

Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa - Presiden Komisaris (Independen) *

Nurdiaz menjabat sebagai Presiden Komisaris perseroan sejak tahun 2021 berdasarkan RUPSLB 7 April 2021. Dia menempuh pendidikan MSc Finance dari EDHEC Business School di Nice, Prancis, Master Degree in Management di IPMI International Business School, Jakarta dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung.

Pengalaman berkarier sebagai Senior Fund Manager di PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (1997-2002), Director - Head of Equity di PT BNP Paribas Investment Partner (2002-2011), Investment Director di PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (2012-2017), Chief Investment Officer di PT Mandiri Manajemen Investasi dari Grup Mandiri (September 2017) dan President Director di PT Mandiri Manajemen Investasi (November 2017-Maret 2021).

Dyota Marsudi - Presiden Direktur *

Lahir di Palembang pada tahun 1989. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2021 berdasarkan RUPSLB 7 April 2021. Memperoleh gelar Master in Business Administration dari INSEAD dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Pengalaman berkarier sebagai Management Consultant di Boston Consulting Group (2011-2017), Co-Founder & COO di Happy5.co (2016-2018), Member of National Digital Transformation Committee di PPN/BAPENAS (2019) dan Senior Executive Director of Investments di Vertex Ventures, Singapura (2018-2021).

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga IPO Bank Net Syariah Jadi Rp 103/saham, Incar Rp 515 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular