Trio ANTM-TINS-INCO Lesu, Sempat Ambruk 1% Gaes

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 April 2021 09:58
A worker watches as trucks load up raw nickel near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat melesat dan diborong oleh investor asing beberapa hari lalu, saham emiten emas dan nikel PT Antam Tbk (ANTM) dan kawan-kawannya (dkk) pada perdagangan sesi I Jumat (9/4/2021) pagi hari ini terpantau mulai lesu dan sempat ambruk hingga 1% lebih.

Selain Antam, saham lainnya yakni PT Timah Tbk (TINS), dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Simak pergerakan saham Antam dkk pada perdagangan sesi I Jumat (9/4/2021) pukul 09:13 WIB.

Tercatat saham ANTM sempat ambruk hingga 1,62% ke level Rp 2.430/unit pada pukul 09:13 WIB. Namun selang 24 menit setelah pasar dibuka, saham ANTM kembali menguat 0,4% ke Rp 2.480/unit. Selama sepekan, saham ANTM telah melesat hingga 8,93%

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ANTM sudah mencapai Rp 154 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 63 juta lembar saham. Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 3,9 miliar di pasar reguler.

Sedangkan saham TINS juga sempat ambles 1,54% ke posisi Rp 1.595/unit pada pukul 09:13 WIB. Seperti ANTM, TINS juga masih 'galau', di mana selang 24 menit setelah pasar dibuka, saham TINS kembali ke zona hijau dengan menguat 0,31% ke Rp 1.625/unit. Selama seminggu terakhir, saham TINS sudah melesat hingga 1,58%.

Tercatat nilai transaksi saham TINS telah mencapai Rp 25 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 15 juta lembar saham. Tak seperti ANTM, Investor asing malah memburu saham TINS sebanyak Rp 2,3 miliar di pasar reguler.

Adapun saham INCO pada pukul 09:13 WIB merosot hingga 1,45% ke Rp 4.750/unit dan hingga 30 menit setelah pasar dibuka, saham INCO masih diperdagangkan di zona merah. Namun sepekan terakhir, saham INCO masih melesat hingga 6,47%.

Nilai transaksi saham INCO pagi ini mencapai Rp 21 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 4 juta lembar saham. Asing pun melepas saham INCO pagi hari ini sebanyak Rp 4,8 miliar di pasar reguler.

Saham-saham nikel, terutama trio ANTM-TINS-INCO melesat dalam beberapa pekan terakhir karena didorong oleh sentimen positif terkait kabar terbaru dari perusahaan holding baterai di Indonesia, PT Indonesia Battery Corporation (IBC).

Pada Senin (5/4/2021) lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan terbang ke China untuk memastikan komitmen dari perusahaan asal negara tersebut untuk bermitra dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Erick mengatakan dirinya bertemu dengan dari CBL, konsorsium Tiongkok yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend.

Partner dari China ini nantinya bakal ikut bermitra dengan IBC untuk menggarap proyek dengan nilai investasi total US$ 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun (Rp 14.400/US$.)

"Saya ingin memastikan, bahwa CBL berkomitmen untuk kerjasama ini dan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. Saya tegaskan, proyek investasi ini didukung penuh oleh pemerintah karena akan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan kita," kata Erick, dalam keterangannya, dikutip Senin ini (5/4/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham ANTM & TINS Pemicu IHSG Ambles, Gagal Bertahan 6.300

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular