
Waspada! Tekanan ke IHSG Masih akan Terjadi, Jangan Gegabah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini, berpeluang kembali melanjutkan penguatannya sejalan dengan kenaikan bursa saham Wall Street dan beberapa harga komoditas.
Kamis pekan kemarin sebelum Libur Paskah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,43% ke level 6.011,45 poin pada Kamis (1/4/2021) dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,56 triliun dengan frekuensi sebanyak 918,76 ribu kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual senilai Rp 1,16 triliun.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, sentimen positif dari kenaikan indeks Dow Jones sebesar 0,71%, penguatan beberapa komoditas seperti minyak 3,04%, emas 1,27%, CPO 3,67% dan nikel 0,57% berpeluang mendorong kenaikan IHSG di tengah penurunan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sebesar -1.83% ke level 1.714%.
Dari dalam negeri, masih tingginya penambahan kasus baru corona di Indonesia dan ancaman kembali meningkatnya korban meninggal akibat Covid-19 yang kemarin mencapai 427 orang, sementara 3 minggu terakhir rata-rata yang meninggal sekitar 100-200 orang, padahal sudah berjalan vaksinasi dan terus diberlakukannya PPPM.
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.969 - 6.100," kata Edwin Sebayang, Senin (5/4/2021).
Sementara itu, menurut Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance minimum berada pada 5.940.99 hingga 6.081.11.
Berdasarkan indikator, MACD dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Meskipun demikian, Stochastic mulai menunjukkan kondisi jenuh jual atau oversold.
"Di sisi lain, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Belum Bosan Cetak Cuan, Begini Respons Pelaku Pasar