Roundup

Catat! 8 Aksi Emiten Pekan Ini: Dividen BNI-ISAT Lego Menara

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2021 10:43
Dok: BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mayoritas ditutup pada zona merah, kecuali pada penutupan perdagangan Kamis (1/4/2021). IHSG berhasil menguat 0,43% ke 6.011,45 poin.

Kabar pasar pekan ini, gerak indeks salah satunya disebabkan karena adanya margin call yang menimpa saham perbankan AS memicu kekhawatiran seputar efeknya terhadap pasar keuangan global dan ditambah dengan naiknya yield obligasi AS.

Selain itu, juga dipicu oleh kebijakan manajemen BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi porsi investasi di saham dan reksa dana. Sebab lembaga ini merupakan salah satu investor institusi raksasa sehingga apabila porsi investasi dikerdilkan berpotensi adanya arus uang keluar dari pasar modal dalam jumlah yang lumayan besar.

Kabar aksi korporasi emiten juga layak menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar untuk berinvestasi di pasar modal. CNBC Indonesia telah merangkum aksi korporasi emiten yang telah terjadi sepanjang pekan ini.

 

1. Kakak Hary Tanoe Bakal Suntik Modal Baru ZBRA Rp 1,1 T

Emiten taksi asal Surabaya, PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) II atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,43 miliar saham baru.

Berdasarkan prospektus yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham, namun belum ditetapkan harga pelaksanaannya.

Jika diasumsikan harga pelaksanaan right issue ZBRA di kisaran Rp 406 per saham, maka perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp 1,08 triliun.

 

2. Kebut Bisnis Air Minum, KRAS 'Suntik' Anak Usaha Rp 798 M

Perusahaan BUMN baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melakukan penambahan penyertaan modal kepada anak usaha di bisnis air minum yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan cara penyertaan modal dalam bentuk tanah.

KTI adalah anak perusahaan perseroan dengan persentase kepemilikan saham 99,99%.

"Nilai penambahan penyertaan modal seluas 2.765.437 meter persegi senilai Rp 798.427.448.000 [Rp 798 miliar]," kata Sekretaris Perusahaan KRAS Pria Utama, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (31/3/2021).

Tujuan penambahan modal ini untuk memperbaiki struktur permodalan PT KTI dalam rangka memperoleh sumber pendanaan yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan Water Treatment Plant Air Laut. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan kinerja perseroan secara konsolidasi.

 

3. Crossing Rp 718 M, Golden Energy Lepas Saham GEMS ke Ascend

Pemegang saham PT Golden Energy Mines Tbk (GMES) dari Grup Sinarmas yang tercatat di Bursa Singapura yakni Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR) merealisasikan penjualan saham GEMS kepada Ascend Global Investment Fund SPC (ADSP) sebagaimana yang sudah diteken pada 12 Maret lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Singapura, GER melepas 264.705.885 saham GEMS kepada Ascend Global yang dilakukan pada 30 Maret 2021. Jumlah tersebut setara 4,5% dari total kepemilikan saham GEAR atas GEMS.

Pauline Lee, Group Company Secretary GEAR, mengatakan divestasi saham emiten batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu untuk merealisasikan Sales Purchase Agreement dengan Ascend Global.

 

4. Ini Sosok Pembeli 4.200 Menara Indosat Rp 10 T

Perusahaan telekomunikasi milik Ooredoo Qatar, PT Indosat Tbk (ISAT) telah menetapkan PT EPID Menara AssetCo sebagai pembeli dari 4.200 menara telekomunikasi yang dilegonya.

Nilai penjualan ini mencapai US$ 750 juta atau setara dengan Rp 10,50 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dan menjadi transaksi terbesar di Asia saat ini. PID Menara AssetCo merupakan anak perusahaan dari Edge Point Singapura di Indonesia, yang dimiliki sepenuhnya oleh Digital Colony yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan njualan tersebut merupakan bagian dari strategi turnaround Indosat Ooredoo, yang telah memfokuskan kembali bisnis pada produk dan layanan digital serta berupaya menciptakan nilai yang optimal dari infrastrukturnya.

 

NEXT: Simak Aksi Korporasi Berikutnya

5. BNI Tebar Dividen Rp 820,1 M, Negara Dapat Rp 492,58 M

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.

Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.

Tahun lalu BNI mencatatkan laba bersih konsolidasi sepanjang mencapai Rp 3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun.

6. Alfamart Obral Seluruh Saham Alfatrex

Emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) memutuskan untuk melepas seluruh kepemilikan saham perseroan di entitas anak yang bergerak di bisnis logistik dan jasa pengiriman ekspress, PT Sumber Wahana Sejahtera (SWS) atau Alfatrex.

Alfatrex merupakan layanan pengiriman paket melalui jaringan ritel toko Alfamart, Alfamidi dan Dan+Dan melalui jaringan 13.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Tomin Widian menyampaikan, terkait transaksi penjualan saham ini, perseroan telah menandatangani lembar ketentuan indikatif atau term sheet dengan salah satunya, PT Galaxy Mitra Global (GMG).

7. Gejot Produksi Baja HRC, KRAS Investasi Rp 7,29 Triliun

Perusahaan produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan menginvestasikan dana senilai total US$ 521 juta (Rp 7,29 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk perluasan fasilitas produksi Hot Strip Mill #2 (HSM 2). Investasi ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 3,9 juta ton per tahun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan penambahan kapasitas produksi ini merupakan bagian dari transformasi Krakatau Steel. Hasil produksinya nanti diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja nasional.

"Rencananya investasi sebesar US$ 521 juta ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada minggu ketiga April mendatang," kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Senin (29/3/2021).

8. Emiten TP Rachmat Refinancing Pinjaman Rp 6,93 T

Emiten kilang bahan bakar gas cair (LNG) domestik yang dimiliki konglomerat TP Rachmat, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), mengumumkan mendapat fasilitas pinjaman sindikasi untuk refinancing pinjaman berjangka panjang melalui anak usaha perseroan, PT Panca Amara Utama (PAU).

Fasilitas pinjaman berjangka tersebut senilai US$ 495 juta atau setara Rp 6,93 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000/US$. Fasilitas pinjaman tersebut di-arrange melalui sindikasi yang terdiri atas bank lokal dan internasional.

Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, menyatakan fasilitas ini akan memungkinkan PAU memiliki struktur keuangan yang lebih ramping dan solid serta membebaskan utang di level induk perusahaan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular