
Anjlok Parah! Laba BSDE Drop 90% Terdampak Pandemi Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 menyebabkan kinerja emiten properti Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tertekan cukup signifikan.
Hal ini terefleksi dari perolehan laba bersih perseroan yang terkoreksi hampir 90% menjadi Rp 281,7 miliar pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya Rp 2,79 triliun. Penurunan laba bersih tersebut berimbas terhadap penurunan laba per saham dasar perseroan menjadi Rp 14,12 per saham dari sebelumnya Rp 147 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, pendapatan usaha BSDE tahun 2020 tercatat sebesar Rp 6,18 triliun atau turun 12,71% dibanding tahun 2019 sebesar Rp 7,08 triliun.
Pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh ketujuh segmen pendapatan yakni, penjualan tanah, bangunan dan strata title, sewa, konstruksi, hotel, arena rekreasi, pengelolaan gedung dan pendapatan lain-lain.
Adapun segmen dengan kontribusi tertinggi adalah segmen penjualan berupa tanah dan bangunan serta tanah dan bangunan strata title dengan kontribusi sebesar 80,20%. Total penjualan segmen tersebut mencapai Rp 4,96 triliun sepanjang 2020 lalu.
Segmen terbesar kedua bersumber dari sewa sebesar 12,35% atau sebesar Rp 763,37 miliar. Selanjutnya, pendapatan usaha dari segmen gedung dengan kontribusi sebesar 4,67% atau sebesar Rp 288,79 miliar di tahun 2020.
"Pencapaian kinerja ini merupakan catatan tersendiri bagi kami. Mengingat sepanjang 2020 kondisi perekonomian tertekan oleh dampak pandemi," kata Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).
Kendati demikian, beban pokok penjualan BSDE turun 4,45% menjadi Rp 1,93 triliun dibanding akhir tahun 2019 Rp 2,02 triliun. Hal ini menyebabkan laba kotor mengalami penurunan sebesar 16,08% menjadi Rp 4,25 triliun.
Sampai dengan 31 Desember 2020, total aset BSDE mencapai Rp 60,86 triliun, naik dari akhir 2019 sebesar Rp 54,54 triliun. Jumlah ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 34,47 triliun dan liabilitas Rp 26,39 triliun.
Per Desember 2020, BSDE memiliki cadangan lahan yang siap dikembangkan seluas lebih dari 3.800 hektar. Proyek BSD City tercatat sebagai pemilik cadangan lahan terbesar yakni 2.117 ha. Selain proyek BSD City, proyek Grand Wisata tercatat sebagai proyek dengan cadangan lahan terbesar kedua yakni 49 ha dan peringkat ketiga adalah proyek Benowo, Surabaya seluas 43 ha.
Sampai penghujung tahun 2020, BSDE memiliki proyek bangunan yang sedang dikerjakan (proses konstruksi) senilai total Rp2,11 triliun. Sedangkan proyek tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp 5,75 triliun.
Selain memperkuat kinerja melalui pertumbuhan organik, BSDE melalui anak usahanya, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) juga telah merampungkan akuisisi saham PT Itomas Kembangan Perdana (IKP) senilai total Rp 293,25 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok! Efek Pandemi Laba Sari Roti Turun 29% pada 2020