
Simak 9 Kabar Ini, Semoga Tak Ada April Mop Saat Cari Cuan

6.Crossing Rp 718 M, Golden Energy Lepas Saham GEMS ke Ascend
Pemegang saham PT Golden Energy Mines Tbk (GMES) dari Grup Sinarmas yang tercatat di Bursa Singapura yakni Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR) merealisasikan penjualan saham GEMS kepada Ascend Global Investment Fund SPC (ADSP) sebagaimana yang sudah diteken pada 12 Maret lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Singapura, GER melepas 264.705.885 saham GEMS kepada Ascend Global yang dilakukan pada 30 Maret 2021. Jumlah tersebut setara 4,5% dari total kepemilikan saham GEAR atas GEMS.
Pauline Lee, Group Company Secretary GEAR, mengatakan divestasi saham emiten batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu untuk merealisasikan Sales Purchase Agreement dengan Ascend Global.
7. DMAS Cetak Laba Bersih Rp 1,4 T di 2020
Emiten pengelola lahan industri milik Grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun di tahun 2020, atau naik 1% dibanding perolehan laba tahun 2019 sebesar Rp 1,33 triliun.
DMAS membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,63 triliun, turun 0,75% dari tahun sebelumnya Rp 2,65 triliun. Rinciannya, segmen industri memberikan andil paling dominan, yakni mencapai Rp 2,48 triliun atau setara 94,1%. Lainnya dari segmen usaha komersial, hunian, hotel, dan sewa, masing-masing sebesar 3,0 %, 2,1 %, 0,5%, dan 0,3% terhadap total pendapatan usaha tahun 2020.
"Sebesar 94,1% porsi pendapatan usaha tersebut dikontribusi oleh penjualan lahan industri," kata Direktur Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, dalam keterangan resmi, Rabu (31/3/2021).
Tondy melanjutkan, sepanjang tahun 2020 perseroan membukukan pra penjualan Rp 2,39 triliun, atau tumbuh 19% dari target sebesar Rp 2 triliun. Sebagin dari pra penjualan tersebut telah dicatatkan sebagai pendapatan usaha di tahun 2020.
8. BIRD Babak Belur, Efek Covid Revenue Drop 50% & Rugi Rp 161 M
Emiten pengelola taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 161,35 miliar. Perolehan tersebut, berkebalikan dari laba di tahun sebelumnya senilai Rp 314,56 miliar.
Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, laba rugi per saham dasar anjlok menjadi minus 64 per saham dari sebelumnya laba Rp 126 per saham.
Pendapatan BIRD tahun lalu tercatat sebesar Rp 2,04 triliun atau turun hampir 50% dari tahun sebelumnya Rp 4,04 triliun. Beban langsung perseroan sebesar Rp 1,71 triliun dari sebelumnya Rp 2,95 triliun. Dengan demikian, laba bruto perseroan menjadi sebesar Rp 334,51 miliar dari sebelumnya Rp 1,09 triliun.
9. Ini Sosok Pembeli 4.200 Menara Indosat Rp 10 T
Perusahaan telekomunikasi milik Ooredoo Qatar, PT Indosat Tbk (ISAT) telah menetapkan PT EPID Menara AssetCo sebagai pembeli dari 4.200 menara telekomunikasi yang dilegonya.
Nilai penjualan ini mencapai US$ 750 juta atau setara dengan Rp 10,50 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dan menjadi transaksi terbesar di Asia saat ini. PID Menara AssetCo merupakan anak perusahaan dari Edge Point Singapura di Indonesia, yang dimiliki sepenuhnya oleh Digital Colony yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat.
President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan njualan tersebut merupakan bagian dari strategi turnaround Indosat Ooredoo, yang telah memfokuskan kembali bisnis pada produk dan layanan digital serta berupaya menciptakan nilai yang optimal dari infrastrukturnya.
"Penjualan ini akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui peningkatan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Ahmad dalam siaran persnya, Rabu (31/3/2021).
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]
