Alert! IHSG Nyungsep, Asing Malah Borong 10 Saham Blue Chip

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 March 2021 06:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank besar dan berkapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun (big cap) masih mendominasi aksi beli bersih (net buy) investor asing sepanjang perdagangan Senin kemarin (29/3/2021) di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Data BEI mencatat, setelah sempat menguat sepanjang sesi I, IHSG akhirnya turun 0,46% ke posisi 6.166,82 pada penutupan sesi II kemarin.

Ada 204 saham naik, 287 saham merosot dan 144 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,44 triliun dan volume perdagangan mencapai 15,06 miliar saham.

Adapun investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing (net sell) mencapai Rp 39,23 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 84,87 miliar.

Penguatan IHSG ini menjadikan indeks acuan di BEI ini sudah terkoreksi 1,20% sepanjang Maret ini. Dengan demikian sejak awal tahun alias year to date, IHSG hanya naik 3,14%.

Di tengah kejatuhan IHSG, ternyata asing masuk ke saham-saham ini. Berikut datanya.

10 Top Net Foreign Buy (Reguler), Senin (29/3)

1. Bank BRI (BBRI), net buy Rp 90 M, saham flat Rp 4.720

2. Bank Mandiri (BMR), Rp 35 M, saham -0,78 Rp 6.375

3. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 25 M, saham flat Rp 6.050

4. Telkom Indonesia (TLKM), Rp 24 M, saham -2,29% Rp 3.410

5. Indofood Sukses (INDF), Rp 24 M, saham +0,74 Rp 6.800

6. Gudang Garam (GGRM), Rp 18 M, saham +0,97% Rp 36.450

7. Indah Kiat (INKP), Rp 17 M, saham -1,28% Rp 11.575

8. Vale Indonesia (INCO), Rp 17 M, saham -2,99% Rp 4.540

9. United Tractors (UNTR), Rp 17 M, saham -0,46% Rp 21.800

10. Indofood CBP (ICBP), Rp 14 M, saham +1,37% Rp 9.225

Bank-bank buku IV masih mendominasi aksi beli bersih asing sepanjang perdagangan Senin kemarin. Selain itu saham emiten berkapitalisasi besar di atas Rp 100 triliun juga masih mencatatkan net buy terbesar.

Saham BBRI menjadi emiten dengan net buy terbesar di pasar reguler pada perdagangan Senin. Sebulan terakhir asing masuk ke saham BBRI mencapai Rp 314 miliar di pasar reguler.

Adapun bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru memimpin top net sell asing pada perdagangan kemarin. Asing sudah keluar sebulan terakhir Rp 1,64 triliun.

Padahal, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BCA baru saja memutuskan membagikan 48% dari laba bersih menjadi dividen. Investor akan memperoleh Rp 530 untuk setiap unit saham yang dimiliki.

Pada 2020 BCA membukukan laba bersih Rp 27,1 triliun. RUPST telah menetapkan penggunaan laba bersih tersebut di antaranya untuk dibagikan sebagai dividen tunai.

Dividen Tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98/saham yang telah dibagikan pada tanggal 22 Desember 2020. Saham BBCA juga ditutup minus 0,86% di posisi Rp 31.800/saham pada perdagangan kemarin.

NEXT: Gainers-Losers

Selain Bank BRI dan Bank Mandiri yang berada di urutan teratas net buy, saham Bank Negara Indonesia (BBNI) juga masuk top buy dengan beli bersih asing Rp 25 miliar, kendati sahamnya flat Rp 6.050/saham.

Sentimen utama BNI ialah RUPST perusahaan yang menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.

Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.

Tahun lalu, Bank Negara Indonesia mencatatkan laba bersih konsolidasi sepanjang mencapai Rp 3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun.

Di sisi lain, CNBC Indonesia merangkum saham-saham top gainers dan top losers kemarin.

Top Gainers (29/3)

1. Era Mandiri Cemerlang (IKAN), saham 34,86%, ke Rp 147, transaksi Rp 55,6 M

2. Bintang Mitra Semestaraya (BMSR), 31,58%, ke Rp 125, transaksi Rp 6,9 M

3. Sanurhasta Mitra (MINA), 23,44%, ke Rp 79, transaksi Rp 12,2 M

4. Asia Pacific Fibers (POLY), 10,77%, ke Rp 72, transaksi Rp 6,5 M

5. Guna Timur Raya (TRUK), 9,55%, ke Rp 218, transaksi Rp15,5 M

Top Losers (29/3)

1. Planet Properindo Jaya (PLAN), saham -10,00%, ke Rp 27, transaksi Rp 1,7 M

2. Aneka Tambang (ANTM), -7,00%, ke Rp 2.260, transaksi Rp 1,1 T

3. Bumi Resources Minerals (BRMS), -6,90%, ke Rp 81, transaksi Rp 17,9 M

4. Waskita Karya (WSKT), -6,67%, ke Rp 1.260, transaksi Rp 202,3 M

5. Bank Ganesha (BGTG), -6,41%, ke Rp 146, transaksi Rp 15,2 M.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dekati 5.800, Diam-diam Asing Rebutan Saham-saham Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular