Waspada Bank Kakap RI! Ada 'Kuda Hitam' Baru dari Singapura

tahir saleh & Ferry Sandria, CNBC Indonesia
31 March 2021 09:15
Sasar Nasabah Milenial, BCA Siap Luncurkan Bank Digital (CNBC Indonesia TV)
Foto: Shopee/Dok Sea Ltd

Pelaku pasar kini menyadari, pertarungan berikutnya akan terjadi di layanan keuangan.

Sea telah membeli Bank BKE dan telah mempekerjakan para veteran pada platform peer-to-peer asal China untuk memimpin SeaMoney, 'senjata' bisnis perbankan mereka.

"SeaMoney dapat menjadi Ant Financial di Asia Tenggara," kata Daniel Jacobs, Managing Partner pada hedge fund pasar berkembang di Kora, pemegang saham Sea. Ant Financial menguasai platform pembayaran digital terbesar di China, Alipay.

"Setelah [di bisnis] pembayaran, mereka memiliki visi dan keinginan untuk tumbuh di bisnis lain yang masih terikat, dari 'beli sekarang, bayar nanti' [Shopee Pay Later] untuk pelanggan hingga kredit bagi pedagang dan semua jenis layanan keuangan."

Namun Tokopedia dan Grab, yang keduanya memiliki bagian pada aplikasi pembayaran Indonesia OVO, mempunyai ambisi yang serupa.

Selanjutnya Sea dan Grab siap mengambil ancang-ancang di Singapura, di mana keduanya telah mendapatkan lisensi bank digital pada Desember tahun lalu.

Grab didukung oleh investor-investor besar termasuk SoftBank Group dan Mitsubishi UFJ Financial Group.

"Ini akan menjadi pertarungan para raksasa," kata Patrick Walujo, pendiri Northstar Group dan investor Gojek, dan pemilik Bank Jago lewat Wealth Track Technology, dilansir Reuters.

Publik pun tahu, tak hanya Sea yang cepat bergerak. Pada Maret 2019 startup pinjaman online (fintech) Akulaku melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia sudah mengambilalih 5,2% kepemilikan saham PT Gozco Capital di PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) dan mengubahnya menjadi PT Bank Neo Commerce Tbk.

Bank-bank kakap juga sudah ancang-ancang karena diam tak bergerak berarti mati. Saat ini ada beberapa bank kakap alias bank BUKU IV (modal inti di atas Rp 30 triliun) yang akan fokus disiapkan menjadi bank digital seperti Bank Digital BCA yang sebelumnya bernama Bank Royal yang diakuisisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Lainnya, anak usaha BRI, PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) yang sedang dalam proses pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi bank digital.

Sea pun kabarnya tengah dalam proses mendekati bank-bank mini alias bank BUKU II (modal inti Rp 1-5 triliun) yang gencar diberitakan ialah PT Bank Capital Tbk (BACA) dan Bank Bumi Artha Tbk (BNBA).

Belum jelas apakah deal akan terjadi, tapi perlahan saham-saham bank mini mulai kehilangan momentum, entah apa yang akan dimanfaatkan oleh pelaku pasar ke depan.

Hal yang perlu diketahui, dan pasti ialah bank-bank ini wajib menambah modal inti sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 yang menyebutkan, bank harus memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun 2020, Rp 2 triliun pada 2021 dan minimal Rp 3 triliun tahun 2022.

Jadi sangat terbuka peluang merger dan akuisisi di bank-bank mini, entah dari Sea atau investor lainnya. Mari kita tunggu saja...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular