
Gak Peduli IHSG Anyep, Asing Serentak Borong 15 Saham Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham kapitalisasi besar memang menjadi penekan yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada perdagangan Rabu kemarin (24/3), melanjutkan tren pelemahan selama 3 hari beruntun.
IHSG ambles meninggalkan level 6.200, jatuh 1,54% ke posisi 6.156,14 pada penutupan sesi II Rabu kemarin kendati sempat menyentuh level tertinggi harian 6.239.
Data BEI mencatat, dari 10 emiten big cap alias saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun, hanya dua yang selamat yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 2,13% di Rp 9.575/saham dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik tipis 0,30% di Rp 3.370/saham.
Sisanya, jatuh semua dengan koreksi terbesar dicatatkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ambruk 3,75% di posisi Rp 6.425/saham.
Data BEI mencatat, ada 110 saham naik, 390 saham merosot dan 126 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,11 triliun dan volume perdagangan mencapai miliar 17,36 saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 54,93 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 31,22 miliar.
Berikut daftar saham-saham yang justru diburu asing ketika IHSG ambles kemarin.
15 Top Net Foreign Buy (Reguler) Rabu (24/3)
1. Bank BRI (BBRI), net buy Rp 117 M, saham flat Rp 4.670
2. Telkom (TLKM), Rp 94 M, saham +0,30% Rp 3.370
3. Indah Kiat Pulp (INKP), Rp 60 M, saham -4,17% Rp 11.500
4. Delta Dunia (DOID), Rp 45 M, saham -1,78% Rp 442
5. Indofood CBP (ICBP), Rp 24 M, saham 0,54% Rp 9.250
6. Semen Indonesia (SMGR), Rp 23,8 M, saham +1,32% Rp 11.525
7. Bank Mandiri (BMRI), Rp 23,5 M, saham -3,75% Rp 6.425
8. Bank Syariah Indonesia (BRIS), Rp 20 M, saham +0,39% Rp 2.600
9. Sarana Menara (TOWR), Rp 16 M, saham flat Rp 1.100
10. Merdeka Copper (MDKA), Rp 14 M, saham -3,42% Rp 2.260
11. Tower Bersama (TBIG), Rp 13,5 M, saham -3,41% Rp 1.980
12. Erajaya (ERAA), Rp 13 M, saham +1,56% Rp 2.600
13. Indofood Sukses (INDF), Rp 12 M, saham +0,75% Rp 6.725
14. BTPN Syariag (BTPS), Rp 11 M, saham +2,81% Rp 3.660
15. Sido Muncul (SIDO), Rp 8 M, saham -1,92% Rp 765
NEXT: Net Sell Terbesar Dicatatkan BBRI, Kenapa?
Mengacu data BEI, Bank BRI masih memimpin saham dengan net buy terbesar di pasar reguler yakni Rp 117 miliar kemarin, kendati sahamnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan BBRI yakni Rp 513 miliar dan volume perdagangan 110 juta saham.
Dalam sebulan terakhir saham BBRI minus 2,51% dan year to date sahamnya naik 12% dengan kapitalisasi pasar Rp 576 triliun.
Pada Kamis ini (25/3), manajemen BBRI akan membahas penggunaan dividen tahun lalu dalam mata acara kedua RUPST-nya.
Sepanjang 2020 BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 18,65 triliun. Angka ini mengalami penurunan 45,46% dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 34,37 triliun.
Sebagai gambaran, untuk dividen yang dibagikan tahun lalu atas kinerja 2019 mencapai Rp 20,6 triliun dan para pemegang saham menerima Rp 168,1 per saham. Angka tersebut merupakan 60% dari laba bersih BRI 2019 yang senilai Rp Rp 34,41 triliun.
Jumlah dividen tahun sebelumnya juga masih terbilang besar yakni senilai Rp 16,2 triliun dengan besaran yang diterima oleh masing-masing pemegang saham adalah senilai Rp 132,2/saham. Dividend pay out ratio pada tahun tersebut adalah 50% dari laba bersih tahun 2018, dengan nilai laba yang diperoleh perusahaan senilai Rp Rp 32,4 triliun.
Adapun saham Telkom yang berada di urutan kedua net buy terbesar, sahamnya naik 0,30% di level Rp 3.370/saham. Nilai transaksi saham Telkom mencapai Rp 226 miliar dan volume perdagangan 67,17 juta saham. Sebulan saham induk Telkomsel ini minus 2,88% dan year to date naik 1,81%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
