KO Lawan Dolar AS, Rupiah Malah Babat Mata Uang Eropa

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 March 2021 17:30
FILE PHOTO: U.S. dollar and Euro bank notes are photographed in Frankfurt, Germany, in this illustration picture taken May 7, 2017.   REUTERS/Kai Pfaffenbach/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah 0,21% melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (24/3/2021). Tetapi melawan mata uang Eropa, rupiah justru berjaya.

Melansir data Refinitiv, rupiah menguat 0,24% melawan poundsterling ke Rp 19.738,1/GBP. Hingga hari ini, rupiah sudah menguat lima hari beruntun melawan poundsterling, dengan total 2%.

Sementara itu melawan euro, rupiah menguat tipis 0,04% ke Rp 17.043/EUR, setelah jeblok 0,8% kemarin.

Melonjaknya kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Benua Biru membuat mata uangnya rontok.

Per 23 Maret 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di seluruh negara adalah 123.216.178 orang. Bertambah 223.334 orang dari hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (10-23 Maret 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 450.655 orang per hari. Jauh lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 394.113 orang setiap harinya.

Eropa, yang sempat 'adem', kini kembali dibuat kalang-kabut oleh lonjakan kasus baru. WHO mencatat, jumlah pasien positif corona di Benua Biru per 23 Maret 2021 adalah 42.870.334 orang. Bertambah 162.860 orang dari hari sebelumnya.

Selama dua pekan terakhir, rata-rata tambahan pasien baru adalah 198.751 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 162.341 orang per hari.
Oleh karena itu, Eropa kini dinilai sudah terpukul oleh gelombang serangan ketiga (third wave outbreak) virus corona. Gelombang yang membuat sejumlah negara kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing).

Mulai akhir pekan lalu, Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di tujuh wilayah, termasuk ibu kota Paris. Lockdown akan berlaku selama sebulan. Selain itu, berlaku jam malam secara nasional yaitu pada pukul 19:00.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga 18 April 2021. Warga Negeri Panser diminta untuk tetap di rumah selama libur Hari Paskah.

"Kita sedang menghadapi serangan pandemi gelombang baru. Virus mutasi Inggris menjadi dominan," kata Merkel, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indeks Dolar AS Melesat 7 Pekan, Rupiah Dkk kok Masih Kuat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular