
Begini Nasib Jangka Panjang Saham HMSP & GGRM Cs, Suram!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas pergerakan harga saham-saham emiten rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terkoreksi sejak awal tahun ini. Efek kenaikan cukai rokok yang mulai berlaku sejak 1 Februari membuat saham-saham rokok kian tertekan.
Saham emiten rokok dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa misalnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), sahamnya sejak awal tahun terkoreksi 5,32% ke posisi Rp 1.425 per saham. Selanjutnya, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), sahamnya terkoreksi 10,55% ke level Rp 36.675 per saham.
Emiten rokok lainnya, PT Bentoel International Inv. Tbk (RMBA), sahamnya juga terkoreksi 7,06% ke posisi Rp 316 per saham. Hanya PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang sahamnya menunjukkan kenaikan sebesar 59,26%.
Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi berpendapat, kinerja emiten rokok masih akan tertekan dalam beberapa waktu ke depan seiring kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menaikkan harga cukai rokok rata-rata sebesar 12,5%.
"Sebaiknya investor menahan dulu untuk masuk di saham-saham rokok karena susah ada earnings growth," kata Kartika kepada CNBC Indonesia, belum lama ini.
Dia melanjutkan, kenaikan terjadi di saham emiten rokok lapis kedua seperti WIIM karena kebijakan cukai yang lebih rendah. "Karena kenaikan cukai lebih sedikit dan perokok cenderung membeli harga rokok yang lebih murah," kata dia.
Sementara itu, sentimen lainnya yang diproyeksikan cukup positif ke saham-saham sektor ini adalah vaksinasi Covid-19. Bila vaksin sudah terdistribusi dengan baik, maka ada peluang daya beli masyarakat akan pulih kembali dan berefek positif menggenjot konsumsi rokok.
Meski demikian, kata dia, sentimen ini tidak cukup berimbas banyak karena dengan harga rokok yang lebih mahal, masyarakat akan cenderung menahan konsumsinya, sehingga volume penjualan berpotensi turun.
"Tidak ada earnings growth karena penjualan akan turun di tahun ini," bebernya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Emiten Rokok Rontok! Rupanya Ini Biang Keroknya