Wall Street Rekor, Kok Pelaku Pasar Tak Yakin IHSG Bisa Naik?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 March 2021 08:45
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (16/3/2021) diperkirakan akan bergerak sideways. Bahkan sejumlah sekuritas memperkirakan pergerakan indeks cukup beragam lantaran pelaku pasar masih menunggu sejumlah sentimen yang mungkin terjadi di pekan ini.

Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Fed dan Bank Sentral Jepang pekan ini menjadi akan mempengaruhi pergerakan pasar. Sekuritas ini menyebut pelaku pasar akan melihat kebijakan The Fed kapan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasi yang diperkirakan akan dilakukan mulai tahun depan.

Saat ini The Fed sedang mengamati situasi dan kondisi yang terjadi di pasar, khususnya terkait dengan efek kebijakan moneter dan fiskal, serta dorongan percepatan distribusi vaksinasi.

FOMC meeting pada pertemuan bulan ini tidak akan mengubah tingkat suku bunga, namun pandangan dan rencana mereka khususnya terkait dengan situasi dan kondisi US Treasury serta ekspektasi inflasi tentu akan menjadi perhatian.

MNC Sekuritas menyebut selama IHSG belum mampu menembus resistance 6.400 dan 6.505 secara agresif, maka diperkirakan penguatan IHSG cenderung terbatas dan masih rawan terkoreksi. Adapun koreksi IHSG terdekat berada pada area 5.950-6.100 terlebih dahulu.

Samuel Sekuritas pun mengungkapkan bahwa indeks saat ini uji level resisten 6.350. Jika level ini bertahan, market cenderung berlanjut sideways 6.150-6.350.

Tak jauh berbeda, Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi seakan pulled back upper bollinger bands dan resistance fractal yang berada di kisaran 6.394.

Indikator stochastic golden-cross pada area oversold dan indikator RSI memberikan momentum positif sehingga trend penguatan yang masih cukup kuat mengiringi pergerakan IHSG selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi menguat dengan support 6.277 dan resistance 6.394.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular