
Trio INCO-TINS-ANTM Suram? Tesla Cari Nikel ke Negara Ini

Sebelumnya ada 26 Februari lalu, pemilik pabrikan mobil listrik Tesla Inc., Elon Musk mengeluarkan keresahannya dalam sebuah cuitan di Twitter bahwa model standard Tesla siap berpaling menggunakan kotada besi, dikarenakan suplainya yang melimpah.
Tesla berpotensi akan mengalihkan sumber bahan baku baterai untuk Model 3 Standard Range ke tipe lain, yakni menggunakan baterai tipe LFP atau baterai Lithium Iron Phosphate.
Bos Tesla dan SpaceX ini pun mendorong agar para pemasok nikel untuk menambang lebih banyak logam mineral itu untuk produksi baterai kendaraan listriknya.
"Nikel menjadi perhatian terbesar kami dalam meningkatkan produksi baterai lithium-ion," cuit Elon.
"Itulah mengapa kami beralih menggunakan katoda berbahan besi [baterai Lithium Iron Phosphate] pada mobil listrik [Tesla Model 3] tipe Standard Range. Alasannya karena jumlah bahan baku besi dan lithium sangat melimpah."
Sebagai informasi, selama ini baterai untuk mobil listrik terbagi dalam beberapa tipe di antaranya baterai lithium NCA (Nickel Cobalt Aluminum Oxide), Lithium NMC (Nickel Manganese Cobalt Oxide), dan lithium LFP (Lithium Iron Phosphate) atau dikenal sebagai baterai lithium besi fosfat yang menggunakan LiFePO sebagai bahan katoda.
Dari sisi perbedaan, beberapa literatur teknologi mencatat perbedaan ketiganya baik NCA, NMC, maupun LFP ada pada kapasitas voltase yang dihasilkan.
Baterai jenis NCA memiliki material nikel yang mendominasi dibanding material lainnya, sementara di NMC hampir merata, dan komposisi LFP adalah Lithium, Iron, dan Phosphat. Persentase kandungan nikel dalam NCA bisa mencapai 88%, NMC berkisar 33%.
Selain itu, Tesla juga siap membangun fasilitas katoda milik sendiri. Juli tahun lalu Musk mengatakan bahwa ia siap menyediakan kontrak jumbo jangka panjang kepada penambang yang mampu menyupai nikel secara bekelanjutan.
Hal ini ia lakukan karena ongkos mahal pembuatan baterai mobil listrik, yang biayanya akan membengkak apabila Tesla gagal mengamankan rantai pasokan.
Drew Baglino, salah satu eksekutif di industri manufaktur Tesla mengatakan perusahaan berencana untuk menambang sendiri logam untuk kebutuhan baterai mereka.
"Kami akan mulai membangun fasilitas katoda milik sendiri di Amerika Utara [AS dan Kanada], memanfaatkan seluruh sumberdaya nikel dan litium yang terdapat di Amerika Utara," kata Baglino yang menjabat SVP Powertrain and Energy Engineering di Tesla ini.
Baglino menambahkan dengan melakukan hal tersebut dan melokalkan pasokan dan produksi katoda, Tesla akan mengurangi jarak tempuh material katoda hingga 80%, yang mana ongkosnya luar biasa mahal.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]