
7 Saham Bank Mini Kompak Digembok, Gilak Cuannya Sudah 2.000%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan suspensi atau penghentian sementara tujuh saham bank mini mulai sesi I perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021).
Suspensi tersebut dilakukan BEI sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham bank-bank lapis dua tersebut.
Dalam pengumumannya , BEI menghentikan perdagangan saham bank bank mini (BUKU II, modal inti Rp 1-5 triliun) yakni PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS).
Lalu, ada juga PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC), dan PT Bank Capital Tbk. (BACA).
Untuk Bank Artha Graha dan Bank Capital, otoritas bursa tidak hanya menghentikan perdagangan saham, tetapi juga waran milik masing-masing bank, yaitu Waran Seri III Bank Capital Indonesia dan Waran Seri I Bank Artha Graha. Untuk waran, penghentian perdagangan dilakukan di seluruh pasar.
Lantas, sudah berapa persen kenaikan saham-saham ini secara sebulan dan year to date (YTD)?
Di bawah ini daftar kenaikan harga ketujuh sama tersebut selama sebulan dan YTD.
Selama sebulan, BNBA mencatatkan kenaikan tertinggi, sebesar 661,47%. Kemudian, disusul oleh INPC yang melejit 357,61%.
Sementara, secara YTD, bank milik CT Corp BBHI sudah meroket 2.111,01%. Di tempat kedua, ditempati oleh BNBA yang terbang setinggi 970,97%.
Investor nampaknya terus memborong saham-saham bank mini memanfaatkan moment kenaikan saham-saham tersebut. Selain itu, kenaikan ini terjadi di tengah isu konsolidasi perbankan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kecenderungan beralih menjadi bank-bank digital.
Sebelumnya, pada Rabu (3/3), BEI sudah menggembok saham bank mini lainnya, PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) setelah saham tersebut bergerak liar selama beberapa waktu terakhir.
Tercatat, dalam minggu ini BGTG sudah dua kali terkena suspensi. Sebelumnya, saham BGTG juga digembok oleh otoritas bursa pada Senin (1/3/2021).
Menanggapi suspensi tersebut manajemen BGTG berencana akan melaksanakan paparan publik atau public expose (PE) insidentil pada Jumat (5/3/2021). PE insidentil merupakan permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pascasaham bank tersebut dihentikan sementara perdagangannya pada Rabu (3/3).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! IHSG di Bawah 6.000, Bisa Merosot Lagi