Analisis Teknikal

Waspada! IHSG di Bawah 6.000, Bisa Merosot Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 June 2021 08:25
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke bawah level psikologis 6.000 pada perdagangan Selasa kemarin akibat berlanjutnya aksi ambil untung (profit taking). Apalagi, bursa saham utama Asia mayoritas mengalami pelemahan. Pada perdagangan hari ini, Rabu (9/6/2021), pelaku pasar yang masih berhati-hati membuat jalan IHSG untuk menguat agak berat.

IHSG sepanjang pekan lalu mencatat penguatan 3,7% dan mampu menguat tipis 0,08% di awal pekan. Baru kemarin, bursa kebanggaan Tanah Air ini merosot 1,16% ke 5.999,369. Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 273 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11 triliun.

Isu tapering atau pengurangan program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tampaknya belum sepenuhnya meredup.

CNBC International melaporkan The Fed kemungkinan sudah mulai mendiskusikan tapering di bulan ini atau bulan depan. Meski demikian, pengumuman kapan tapering akan dilakukan baru akan dilakukan pada bulan September atau November. Dan tapering pertama akan dilakukan pada Desember tahun ini atau Januari tahun depan.

Oleh karena itu, pelaku pasar masih berhati-hati. Apalagi di Kamis nanti akan dirilis data inflasi AS. Inflasi merupakan salah satu indikator utama The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter

Menanti rilis data inflasi tersebut, bursa saham AS (Wall Street) kembali bervariasi. Indeks Dow Jones melemah 0,1%, S&P 500 nyaris stagnan, hanya Nasdaq yang mampu menguat 0,3%.

Secara teknikal, IHSG kemarin merosot menembus level psikologis dan mendekati rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 50/MA 50) di kisaran 5.990 hingga 5.980. Jika level tersebut ditembus, IHSG tentunya berisiko merosot lebih dalam.

Target penurunan ke kisaran 4.945. Support selanjutnya berada di kisaran 4.915.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu indikator stochastic pada grafik harian berada di wilayah netral di kisaran 43.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Pada grafik 1 jam, stochastic kini bergerak turun tetapi masih cukup jauh dari wilayah oversold.

Namun, bukan berarti IHSG tanpa peluang penguatan. Jika mampu kembali naik dan bertahan di atas level psikologis 6.000, IHSG berpeluang menguat ke 6.030. Penembusan ke atas level tersebut akan membuka jalan untuk naik lebih tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Diperlonggar, IHSG Malah Galau & Tak Pede Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular