Bursa Eropa Dibuka Variatif Cenderung Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 February 2021 15:23
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif cenderung melemah pada sesi awal perdagangan Rabu (22/2/2021), karena investor mencerna pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan suku bunga acuan dan inflasi.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa anjlok sebesar 1,1%, di awal perdagangan, Indeks saham sektor teknologi melemah 2,1% dan memimpin koreksi, sedangkan indeks sektor sumber daya dasar menguat 0,2%,

Selang 5 menit kemudian indeks Stoxx melemah 0,14 poin (0,03%) ke 411,18. Indeks FTSE Inggris turun 28,7 poin (-0,43%) ke 6.597,25 dan CAC Prancis surut 3,2 poin (-0,06%) ke 5.776,68. Di sisi lain, indeks DAX Jerman naik 13,9 poin (+0,1%) ke 13.878,75.

Bursa Eropa berpeluang mengikuti tren pergerakan di Asia Pasifik di mana pelaku pasar juga memberikan respons yang variatif terkait dengan outlook ekonomi Negara Adidaya. Kemarin, bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpidato di depan Komite Perbankan Senat.

Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS masih menghadapi jalan panjang untuk bisa mencapai target inflasi dan pembukaan lapangan kerja sehingga perlu kebijakan substansial lanjutan. Dia menilai inflasi masih "lunak" sehingga kebijakan sekarang akan dipertahankan.

Komentar tersebut membuat indeks Dow Jones Industrial Average kemarin berbalik dari koreksi masif, dan menutup perdagangan di zona hijau. Kekhawatiran inflasi masih mengemuka di tengah lonjakan imbal hasil (yield) obligasi acuan pemerintah AS.

Investor khawatir lonjakan harga akibat gelontoran stimulus bisa memaksa bank sentral menaikkan suku bunga acuan untuk kredit berjangka waktu pendek.

Beberapa rilis data keuangan masih akan dipantau, terutama dari emiten jaringan hotel global Accor dan emiten keuangan Lloyds. Dari sisi data ekonomi, Jerman merilis proyeksi detil pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Ikut Menguat Sambut Petuah Menentramkan Powell

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular