
Hati-hati! Asing Ramai Profit Taking di 4 Saham Nikel Ini Lho

Saham ANTM mencatatkan beli bersih asing tertinggi di antara emiten lainnya, sebesar Rp 962,89 miliar. Secara YTD, harga saham ANTM sudah meroket 275,80%.
Investor asing nampaknya optimistis dengan prospek harga saham ANTM ke depan sehingga tercatat masih melakukan aksi beli hingga saat ini.
Tahun ini, emiten emas pelat merah tersebut menargetkan produksi emas sebesar 1,37 ton, sementara penjualan emas ditargetkan mencapai 18 ton emas.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan target produksi ini berasal dari tambang emas Pongkor di Jawa Barat (Bogor) dan Tambang emas Cibaliung (Banten).
"Tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (16/02/2021).
Sebagai perbandingan, tahun lalu secara akumulatif, capaian kinerja unaudited produksi dan penjualan emas Antam sepanjang 2020 masing-masing sebesar 1.672 kg atau 1,67 ton (53.756 t oz) dan 21.797 kg atau 21,79 ton (700.789 t oz).
Artinya target tahun ini target produksi turun 17,9% dan target penjualan turun 17,39% Sama dengan tahun 2020, menurut dia tahun ini ANTM akan fokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Kunto menyebut dewasa ini masyarakat mulai sadar untuk berinvestasi pada emas.
Selanjutnya, beralih ke saham PURE. Meskipun secara year to date (YTD) telah terkoreksi 25,45%, Saham PURE masih dikoleksi asing. Tercatat selama sebulan terakhir asing masuk dengan membeli saham PURE senilai Rp 735,4 miliar.
PURE merupakan perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter). Perusahaan ini baru berdiri pada 2009 berlokasi di Parung Tanjung, Bogor, Jawa Barat.
Situs resminya mencatat, kegiatan usaha utama PURE adalah memproduksi timbal (bahan baku baterai industri dan kendaraan bermotor, bahan pelapis kawat dan solder untuk elektronik), dan perak (bahan baku produk elektronik seperti kamera dan CPU, juga dapat digunakan untuk koin, perhiasan hingga aksesoris).
Selain itu perusahaan juga memproduksi antimoni (bahan tahan api, cat, keramik, elektronik dan karet, campuran antigores, polystyrene, PVC, plastik dan karet).
PURE mencatatkan saham di BEI pada 9 Oktober 2019, atau 10 tahun setelah berdiri. Menurut data BEI, PT Trinitan Resourcetama Indonesia milik keluarga Tandiono menguasai 49,89% atau 665.226.913 sama milik PURE.
Saham terakhir, INCO, juga masih diminati oleh asing, ynag mencatatkan aksi beli bersih Rp 19,45 miliar. Secara YTD, INCO mencatatkan kenaikan harga saham yang moncer sebesar 94,11% di tengah rencana perbaikan tungku smelter nikel pada tahun ini.
Sebelumnya, INCO berencana melakukan perbaikan tungku (furnace) smelter nikel mulai Mei 2021 selama sekitar enam bulan, sehingga diperkirakan bakal berdampak pada penurunan produksi nickel matte perusahaan pada 2021 ini.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Keuangan Vale Bernardus Irmanto kepada CNBC Indonesia. Dia mengatakan, perbaikan fasilitas ini diperkirakan bakal tuntas pada November 2021 mendatang.
"Rencananya (maintenance) dimulai bulan Mei dan diselesaikan di November," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (08/02/2021).
Namun sayangnya, dia enggan menyebutkan berapa besar turunnya produksi nickel matte perusahaan pada tahun ini karena masih dalam finalisasi.
"Angkanya sedang difinalisasi, akan kami sampaikan kalau sudah ada angka final dari operation," ujarnya.
Sepanjang 2020, Vale mencatatkan peningkatan produksi nikel dalam matte menjadi 72.237 ton, naik 2% dibandingkan 2019 yang sebesar 71.025 ton.
"Kami bangga sekaligus berterima kasih atas pencapaian ini. Ini jelas merupakan hasil kerja keras semua karyawan di perusahaan," kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia.
NEXT: Royalti Nikel 0%?
(tas/tas)