Catat! Begini Saran Bos Mirae Asset Saat IHSG Masih Volatil

Market - Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 February 2021 16:50
CEO Mirae Asset Sekuritas Tae Yong Shim dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema Foto: CEO Mirae Asset Sekuritas Tae Yong Shim dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Taye Shim merekomendasikan kepada investor untuk mendiversifikasi portofolionya di tengah fluktuasi pasar saham Tanah Air dan global.

Fluktuasi pasar saham ini lantaran belum bisa diprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Meski demikian dia menilai kinerja pasar saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai membaik dan mengalami pembalikan arah alias rebound di tengah pandemi.

Sebab itu, pihaknya memberikan rekomendasi kepada para investor bahwa penting bagi mereka untuk mendiversifikasi portofolio mereka.

"Kami perlu memberi tahu investor bahwa sangat penting bagi mereka untuk mendiversifikasi portofolionya, dan juga berkonsultasi dengan penasihat keuangan mereka secara teratur tentang kesehatan portofolionya," katanya dalam forum "Prospek Pasar Modal 2021" yang digelar CNBC Indonesia, Senin (22/2/2021).

Tahun ini, Mirae Asset menargetkan kenaikan nilai transaksi saham sebesar 17% dari posisi full year tahun lalu yang sebesar Rp 410 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan target naiknya jumlah nasabah perusahaan di 2021 ini sebanyak 5% dari 42.000 nasabah dari tahun lalu.

Sebelumnya, Mirae Asset sudah memberikan beberapa rekomendasi saham setidaknya pada kuartal I-2021 yakni sektor perbankan dan komoditas. Kinerja perusahaan dari kedua sektor tersebut akan membaik setelah tertekan karena kena dampak virus covid-19.

Head of Research Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyebut, saham di sektor perbankan relatif diuntungkan karena ada potensi membaiknya kinerja keuangan pada 3 bulan pertama tahun ini.

Menurutnya, bank-bank BUKU IV cukup tertekan karena harus mengalokasikan biaya pencadangan yang cukup besar di tahun 2020 yang berimbas pada pertumbuhan kredit yang melemah akibat pandemi.

"Biaya provisi tahun ini akan berkurang, laba akan tumbuh," kata Hariyanto, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.

Adapun, beberapa bank yang bisa menjadi pilihan investasi menurut Mirae antara lain, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Terkait dengan saham di sektor komoditas, Mirae Asset merekomendasikan saham-saham yang berhubungan dengan nikel. Apalagi, komoditas pada tahun ini berada pada siklus kenaikan.

Untuk saham komoditas yang direkomendasikan antara lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terkait nikel. Untuk sektor minyak sawit mentah/CPO, Mirae Asset merekomendasikan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Sedangkan, komoditas yang terkait batu bara yang direkomendasikan adalah PT United Tractors Tbk (UNTR). "Batu bara sedang tren harga recover, untuk UNTR akan benefit kenaikan harga CPO dan emas," katanya.

Lebih lanjut, Taye Shim menilai saat ini investor ritel juga sudah berlomba-lomba masuk ke pasar saham.

"Jadi, terutama di tahun 2020, kami melihat masuknya banyak investor ritel yang berpartisipasi di pasar modal. Dan saya pikir itu adalah tanda yang sangat kuat bahwa pasar saham Indonesia sendiri akan menjadi sedikit lebih bersemangat, dengan lebih banyak investor yang bergabung," katanya.

Dia mengatakan pasar saham Indonesia dan global memang mengalami gelombang akibat dampak pandemi Covid-19. Hanya saja, pasar saham Indonesia mampu menyesuaikan diri dengan baik.

"IHSG telah mencapai nilai tertinggi secara historis, tertinggi dalam sejarah, telah menunjukkan rebound yang sangat kuat dan saya pikir itu adalah indikasi yang sangat kuat bahwa pasar modal Indonesia sangat tahan terhadap guncangan eksternal dan pasar telah mencapai tingkat yang sangat matang, dan kami sangat bersemangat tentang itu," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos Mirae Asset Sebut Investor Ritel Lagi 'Nafsu' Buru Saham


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading