
Ada Bank Jago & Bank Agro, Simak 5 Top Gainers-Losers Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada Jumat lalu (19/2/2021) dengan ditutup menguat di zona hijau hari ini (22/2/2021).
Setelah sempat menembus level 6.300 di sesi I, IHSG ditutup naik tipis 0,38% ke posisi 6.255,31 pada penutupan sesi II perdagangan, Senin (22/2/2021).
Menurut data BEI, ada saham 239 naik, 224 saham merosot dan 180 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,06 triliun dan volume perdagangan mencapai 16,37 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 516,48 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan net sell di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 124,59 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (22/2).
Top Gainers
- Bank Jago (ARTO), saham +16,27% Rp 10.900, transaksi Rp 242,63 M
- Mahaka Radio Integra (MARI), +10,47% Rp 190, transaksi Rp 88,14 M
- Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), +9,91% Rp 1.275, transaksi Rp 623,31 M
- Digital Mediatama Maxima (DMMX), +8,70% Rp 450, transaksi Rp 47,91 M
- Merdeka Copper Gold (MDKA), +7,60% Rp 2.830, transaksi Rp 772,96 M
Top Losers
- Mahaka Media (ABBA), saham -6,25% Rp 75, transaksi Rp 36,19 M
- Bank MNC Internasional (BABP), -4,84% Rp 59, transaksi Rp 9,7 M
- Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), -4,03% Rp 5.950, transaksi Rp 60,46 M
- MD Pictures (FILM), -3,64% Rp 318, transaksi Rp 11,18 M
- BPB Banten (BEKS), -3,49% Rp 83, transaksi Rp 39,39 M
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 210 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 180 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dilego Rp 75 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 144 miliar.
Dari dalam negeri, pemerintah mengeluarkan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sektor otomotif selama 2021 dan akan mulai berlaku pada 1 Maret mendatang.
Adanya relaksasi ini ditujukan untuk mendorong pemulihan industri manufaktur, salah satunya industri otomotif yang terdampak berat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Selain relaksasi PPnBM, Bank Indonesia juga memberikan sentimen positif ke saham sektor otomotif. Kamis (18/2/2021) lalu, Gubernur Perry Warjiyo dan kolega memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," kata Perry usai RDG, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, BI melonggarkan aturan Loan to Value (LTV) untuk kredit kendaraan bermotor yang menggunakan fasilitas bank. Kini membeli mobil melalui KKB atau Kredit Kendaraan Bermotor bisa tanpa DP alias Down Payment.
BI juga memutuskan untuk membebaskan uang muka alias DP 0% bagi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Aturan ini berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Grup Bakrie Lagi Ngamuk, Giliran Bank Jago Ambruk!
